Langkah Pertamina pastikan stok BBM di jalur mudik tetap aman
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, melalui PT Pertamina terus memantau dan memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG bagi masyarakat dan pemudik selama Ramadan dan Idul Fitri 1439 Hijriah tahun 2018.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, melalui PT Pertamina terus memantau dan memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG bagi masyarakat dan pemudik selama Ramadan dan Idul Fitri 1439 Hijriah tahun 2018.
"Untuk Pulau Jawa misalnya, salah satu konsentrasi pelayanan dititikberatkan bagi masyarakat dan pemudik di sepanjang jalur Pantai Utara Jawa (Pantura). Kami terus mendorong agar Pertamina dapat menjalankan perannya secara maksimal dalam menyediakan BBM dan LPG sehingga masyarakat ataupun pemudik dapat terlayani dengan baik," katanya di Jakarta pada Rabu (30/5).
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) terus berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan memaksimalkan peran Satuan Tugas (Satgas) BBM & LPG Idul Fitri 2018 yang akan mulai aktif bekerja terutama pada H-15 hingga H+15 Idul Fitri.
Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menambahkan, Pertamina telah mengantongi titik rawan peningkatan konsumsi BBM dan LPG terutama di beberapa titik jalur mudik Pantura yang memiliki potensi kenaikannya mencapai 200 persen.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pertamina telah mengambil langkah khusus seperti menambah stok pasokan, mengadakan Kantong BBM di beberapa SPBU Strategis melakukan penambahan armada mobil tangki beserta awaknya yakni truk tangki berisi BBM penuh yang disiagakan di SPBU untuk memudahkan mobilisasi distribusi.
Selain itu, Pertamina menyiapkan BBM kemasan yang dijual di KiosK Pertamax dan Mobile Dispenser yaitu truk tangki BBM yang dilengkapi dengan dispenser dan nozzle sehingga bisa mengisikan BBM langsung ke kendaraan.
Langkah strategis guna mengantisipasi kelancaran pasokan BBM, juga dilakukan dengan menyiapkan Motor/Mobil Pengantar Kemasan BBM. Layanan khusus ini akan disediakan di sepanjang jalur mudik Pulau Jawa baik jalan tol maupun non tol serta jalur Sumatera.
"Pertamina telah siap melayani masyarakat dan kami pastikan BBM di sepanjang jalur mudik aman. Berkaca pada pengalaman tahun lalu, semua layanan ini sebagai komitmen Pertamina untuk memberikan kemudahan dan menambah kenyamanan bagi masyarakat yang melakukan mudik, sehingga tidak khawatir kehabisan BBM di tengah perjalanan," kata Nicke.
Untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi BBM harian, Pertamina akan meningkatkan stok dan penyaluran BBM selama Puasa dan Idul Fitri dimana untuk BBM jenis gasoline disiapkan rata-rata 104 ribu kiloliter per hari dan gasoil rata-rata sebesar 33,9 ribu kiloliter per hari.
"Kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi pada puncak arus mudik, 9 dan 13 Juni 2018 dengan kenaikan 35 persen dan 32 persen dari konsumsi normal. Sedangkan arus balik pada 19 Juni 2018 yang diperkirakan meningkat 32 persen," ujarnya.
Pertamina, telah mengantisipasi jumlah pemudik tahun 2018 yang diperkirakan meningkat 11-13 persen dari tahun lalu. Menurutnya jumlah pemudik menggunakan roda dua diperkirakan mencapai 7,67 juta naik dibanding tahun 2017 yang mencapai 6,8 juta. Sementara jumlah pemudik yang menggunakan roda empat diperkirakan mencapai 3,46 juta, naik dari tahun 2017 yang mencapai 3,1 juta.
"Titik krusial adalah di jalur tol dan non tol di wilayan Pantura, sehingga kami menyiagakan beberapa alternative penyaluran pasokan BBM untuk memaksimalkan layanan kepada pemudik," jelasnya.
Di wilayah Banten, DKI dan Jawa Barat dari Merak hingga perbatasan Brebes, Pertamina menyiagakan 4 Serambi Pertamax, 23 KiosK Pertamax, 30 unit motoris, 50 Kantong BBM dan 3 Mobile Dispenser.
Sementara untuk wilayah Jawa Tengah dari jalur Brebes sampai dengan Sragen, Pertamina akan menyiapkan 6 Serambi Pertamax, 21 KiosK Pertamax, 125 unit motoris, 26 Kantong BBM, serta 11 unit Mobile Dispencer.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pertamina rampungkan pengeboran 6 sumur eksplorasi di triwulan I-2018
Pertamina jamin pasokan elpiji di Banten aman saat Ramadan dan Lebaran 2018
Pertamina tambah stok avtur di Bali sebesar 9 persen
Pertamina catat konsumsi elpiji saat Ramadan meningkat 5 persen
Menteri Rini sudah serahkan nama calon dirut Pertamina ke Jokowi