Lindungi nasabah, begini jurus BNI perangi aksi skimming
Level keamanan bank harus selalu ditingkatkan untuk meminimalisir terulangnya kejahatan yang menimpa nasabah.
Direktur Keuangan BNI, Anggoro Eko Cahyo mengakui bahwa kasus kejahatan skimming merupakan hal yang sering terjadi di hampir semua bank.
"Kalau skimming itu kan emang tiap tahun ada skimming, poinnya adalah bagaimana setiap bank mengamankan sistem ATM nya," kata Eko di Jakarta, Selasa (20/3).
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Siapa yang menjabat sebagai Direktur Utama BNI? Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, eksistensi turnamen ini yang konsisten diselenggarakan dan mengundang Para Pemain Golf Top dari seluruh Dunia, telah mendorong BNI untuk terus mendukung kegiatan ini dan berkomitmen sebagai Title Sponsor terhadap Indonesian Masters 2023.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
Selain itu, Eko menyatakan bahwa setiap bank harus memberikan sosialisasi cara-cara bertransaksi yang aman agar terhindar dari segala jenis kejahatan perbankan.
"Bagaimana setiap bank amankan ATM nya, sistemnya dan juga edukasi nasabahnya. Itu masalah edukasi sih sebenarnya," ujarnya.
Eko mengatakan, level keamanan bank harus selalu ditingkatkan untuk meminimalisir terulangnya kejahatan yang menimpa nasabah. "Artinya kan security emang harus ditingkatkan oleh setiap bank kalau di kami kan edukasi ke nasabah intens."
Untuk bank BNI sendiri, Edo mengungkapkan sejauh ini belum pernah ada nasabahnya yang menjadi korban skimming.
"Kalau yang terakhir ini kita belum, tapi kita tetap preventif (bersifat pencegahan) ya kita ada pemeriksaan juga semua ATM nya. Selama ini kita miliki anti fraud juga ya kita punya fraud control unit tiap ada transaksi aneh ya distop transaksinya."
Kasus skimming kartu Automated Teller Machine (ATM) rentan menimpa nasabah di bank terutama mereka yang sering melakukan aktivitas transaksi atau pun tarik tunai di mesin ATM.
Skimming adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. Skimming adalah salah satu jenis penipuan yang masuk ke dalam metode phishing.
Modus kejahatan kelompok penguras uang nasabah ini adalah menggunakan kartu ATM yang sudah digandakan atau di-skimming oleh kelompok hacker. Dengan kartu ATM palsu tersebut, pelaku pun leluasa menguras uang pemilik rekening melalui penarikan tunai, pembelian debet, dan penukaran valuta asing (Valas).
Baca juga:
BNI bagi-bagi dividen dengan total Rp 4,77 triliun dan angkat 3 direktur baru
Patuh bayar pajak, BNI dapat penghargaan dari Sri Mulyani
BNI punya aplikasi anyar bisa chatting dengan nasabah
Tingkatkan kepesertaan, BPJS Ketenagakerjaan gandeng BNI
Untuk ke-14 kalinya, BNI jadi pendukung Java Jazz Festival 2018