Masyarakat Kini Lebih Suka Belanja Offline, Ada Apa?
Peralihan juga disebabkan karena pandemi Covid-19 yang mulai melandai sehingga pembatasan yang sebelumnya diterapkan, kini sudah melonggar. Sehingga, kata dia, mendorong konsumen untuk berbelanja di pusat perbelanjaan atau belanja luring.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali menyebut bahwa masa libur Lebaran berpotensi mengalihkan pola belanja konsumen di Pulau Dewata dari dalam jaringan (daring/online) menjadi luar jaringan (luring/offline) di pusat perbelanjaan.
"Sekarang konsumen lebih sadar terhadap harga untuk barang sehari-hari. Mereka selektif berbelanja," kata Ketua Aprindo Bali, Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra dikutip dari Antara Denpasar, Bali, Jumat (21/4).
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Bagaimana penjual ayam goreng itu bisa viral? Video ini dengan cepat menyebar dan menjadi viral di berbagai platform media sosial.
-
Kenapa es permen karet viral bisa menjadi ide jualan yang menarik? Selain dikonsumsi sendiri, berbagai resep es permen karet viral ini juga bisa menjadi ide jualan minuman kekinian yang menarik untuk dicoba.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
Selain karena selektif dalam berbelanja, peralihan juga disebabkan karena pandemi Covid-19 yang mulai melandai sehingga pembatasan yang sebelumnya diterapkan, kini sudah melonggar. Sehingga, kata dia, mendorong konsumen untuk berbelanja di pusat perbelanjaan atau belanja luring.
"Pandemi melandai, jadi orang cenderung belanja keluar apalagi kanal belanja daring mulai kurangi 'bakar uang' dan bahkan harga di belanja daring harganya hampir sama dengan di luring," imbuhnya.
Kemudian, sejumlah promo dan diskon yang ditawarkan pelaku usaha dan pusat perbelanjaan juga mendorong konsumen berbelanja secara luring.
Beberapa waktu lalu beredar viral di media sosial yang menampilkan para kurir kewalahan melayani paket belanja daring menjelang libur Lebaran. Kondisi itu juga diperkirakan mengalihkan belanja masyarakat secara luring.
Sementara itu, di Bali terdapat 27 anggota Aprindo Bali yang merupakan perusahaan ritel dengan jumlah gerai mencapai ribuan termasuk toko modern.
Adapun sebagian besar perusahaan ritel itu bergerak di sektor kebutuhan makan dan minum, fesyen dan perlengkapan rumah tangga.
Libur Lebaran tahun ini kinerja perdagangan ritel diperkirakan naik hingga sekitar 20 persen.
Senada dengan Aprindo Bali, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bali Gita Sunarwulan memproyeksi tingkat kunjungan di mal mencapai lebih dari 50 persen saat libur Lebaran.
Salah satu penyebabnya karena pusat perbelanjaan menawarkan diskon menarik hingga 70 persen. Ada pun anggota APPBI Bali mencapai 14 pusat perbelanjaan atau mal, dari total sebanyak 16 pusat belanja di Pulau Dewata.
(mdk/idr)