Mau pakai wanita cantik untuk beriklan, ini aturan mainnya
Penggunaan wanita cantik dalam berdagang dianggap wajar, selama masih relevan dengan produk yang ditawarkan.
Pengamat Periklanan Ridwan Handoyo mengatakan penggunaan wanita cantik dalam berdagang dianggap wajar, selama masih relevan dengan produk yang ditawarkan. Menurutnya, tujuan dari iklan ialah menarik perhatian konsumen yang pada akhirnya berniat membeli produk atau jasa.
"Iklan kan, dibuat untuk menarik perhatian pemirsanya atau calon konsumen, penggunaan wanita cantik bila masih masuk akal dengan apa yang ingin ditampilkan (produk) ya itu sah-sah saja," kata Ridwan kepada merdeka.com di Jakarta, Sabtu (30/4).
Lelaki yang juga menjabat ketua Badan Pengawas Periklanan (BPP-P3I) itu menjelaskan industri pariwara mempunyai kode etik yang mengatur segala macam bentuk isinya. Menurutnya, penggunaan wanita cantik tak boleh melanggar etika yang ada.
"Dalam industri periklanan ada yang namanya, kitab Etika Periklanan Indonesia (EPI). Dalam EPI salah satu pedomannya, tidak boleh melecehkan, mengeksploitasi, mengobyekan, mengornamenkan perempuan sehingga memberi kesan merendahkan kodrat, harkat, dan martabat gender," katanya.
Ridwan mengungkapkan penggunaan wanita cantik dalam sebuah iklan atau pemasaran mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihannya, wanita cantik sering kali cepat mempengaruhi calon konsumen, di mana tentunya memudahkan produk-produk masuk ke pasaran.
"Kelemahannya akan timbul, jika nantinya, kalau digunakan secara terus menerus atau berlebihan mampu menimbulkan persepsi atau berkesan melecehkan, eksploitasi," tuturnya.
Dia mengatakan wanita cantik juga berfungsi sebagai salah satu strategi branding produk. "Dulu pada tahun 1980-an ada produk merek Lux, iklannya selalu dengan bintang film top pada masa itu, klaim mereka 'sabun bintang film', ingat wanita cantik, mudahnya ingat wanita cantik ingat produknya," katanya.
Ridwan mengingatkan iklan dengan wanita cantik hanya mampu memberi kehebohan sementara saja, jika tak sertai dengan kualitas produk yang baik. "Iklan hanya jadi strategi pemasaran saja," ujarnya.