Melawat ke Jepang, Jokowi disebut bakal tawarkan kereta Trans-Jawa
Proyek senilai 200 miliar yen atau USD 1,81 miliar.
Indonesia akan meminta Jepang terlibat dalam pembangunan jaringan kereta Trans-Jawa. Proyek sepanjang 750 kilometer itu diperkirakan bisa memangkas waktu tempuh Jakarta-Surabaya dan sebaliknya menjadi 5 jam. Itu setengah dari jarak tempuh dengan mengunakan angkutan jalan raya yang sekitar 10 jam.
Demikian dilaporkan Nikkei, kemarin, berdasarkan keterangan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan sejumlah pejabat pemerintah lainnya.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Mengapa transportasi darat menjadi begitu penting di Indonesia? Transportasi darat memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Dimana Indonesia menunjukkan upaya untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan? Airlangga Tunjukkan Upaya Indonesia Wujudkan Transportasi Berkelanjutan dalam High-Level Dialogue
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
Proyek senilai 200 miliar yen atau USD 1,81 miliar itu merupakan bagian dari rencana pembangunan jaringan kereta sepanjang 3.200 kilometer di seluruh Tanah Air yang dipatok pemerintahan Jokowituntas 2019.
Kabarnya, Jepang tertarik membangun kereta Trans-Jawa dan bersedia menyediakan pinjaman berdenominasi yen jangka panjang dengan bunga rendah. Syaratnya, Indonesia mengekspor infrastruktur dari Jepang.
Targetnya, kontrak kerja sama proyek bisa diteken akhir tahun. Dengan begitu, konstruksi bisa dimulai tahun depan dan purna 2019.
Hari ini, Presiden Jokowi melawat ke Jepang. Kesempatan itu bakal dimanfaatkan untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai proyek kereta Trans-Jawa kepada Perdana Menteri Shinzo Abe.
Kunjungan tersebut bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi G-7 di Ishe-Shima, sebelah tenggara Osaka. Indonesia bukan bagian dari kelompok tujuh negara maju tersebut.
Menurut Nikkei, Jepang memang menargetkan peningkatan nilai ekspor infrastruktur tiga kali lipat menjadi 30 triliun yen pada 2020 dari sebelumnya 10 triliun yen pada 2010. Untuk itu, Nippon mengincar proyek infrastruktur di sebagian besar Asia.
Di sisi lain, Indonesia menginginkan sejumlah rencana pembangunan infrastruktur yang saat ini berjalan lambat kembali bergerak sesuai jadwal. Dan, Jokowi disebut menyukai track record Jepang yang kerap menyelesaikan proyek tepat waktu.
Selain kereta Trans-Jawa, pemerintah juga berencana membangun Pelabuhan Patimban, Subang. Itu dekat dengan kawasan industri yang didominasi perusahaan Jepang.
(mdk/yud)