Menaker: Indonesia butuh 113 juta tenaga kerja terampil
Kebutuhan tenaga kerja terampil di Indonesia akan mencapai 113 juta pada tahun 2030.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengungkapkan kebutuhan tenaga kerja terampil di Indonesia akan mencapai 113 juta pada tahun 2030. Hal itu berdasarkan hasil riset McKinsley Global Institute (MGI) yang diolah dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016.
Riset tersebut menyatakan Indonesia memiliki potensi menjadi Negara ekonomi ke-7 terbesar di dunia pada tahun 2030 mendatang.
Sementara, hasil Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Ketenagakerjaan yang diolah dari data BPS pada tahun 2015, menunjukkan jumlah tenaga kerja terampil yang dimiliki Indonesia saat ini baru 57 juta orang.
"Artinya Indonesia membutuhkan supply tenaga kerja terampil sebanyak 3,7 juta per tahunnya,” ujar Menaker Hanif saat menghadiri acara Pelepasan Pemagangan Program Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia di Kantor Bupati Karawang, Karawang, Jawa Barat, Kamis (13/4) lalu.
Selain kekurangan tenaga kerja terampil, kondisi angkatan kerja Indonesia yang didominasi lulusan SLTA ke bawah juga mismatch keterampilan antara pekerjaan dengan latar belakang pendidikan.
Oleh sebab itu, salah satu cara mengejar ketertinggalan jumlah tenaga kerja terampil, dikatakan Hanif, adalah dengan menggandeng pihak swasta melalui program pemagangan nasional terpadu di industri.
Setelah resmi dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo di Kawasan Industri Karawang Internasional Industrial City pada 23 Desember 2016, hari ini Kemnaker beserta Kantor Dagang Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bupati Karawang, serta perwakilan Kementerian Koordinator Perekonomian, menyaksikan penandatangan nota kesepahaman antara Disnaker Karawang dan Perusahaan sebagai tindak lanjut.
Di kesempatan yang sama 670 peserta pemagangan dilepas untuk mengikuti pemagangan yang tersebar di 22 perusahaan di Karawang. 22 perusahaan yang berpartisipasi terdiri dari sektor tiga sektor yaitu manufaktur, perhotelan, dan ritel.
"Melalui pemagangan peserta akan mendapatkan pengalaman kerja pada dunia kerja yang sesungguhnya, membentuk sikap mental, perilaku kerja serta kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga hal tersebut menjadi modal yang sangat penting bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau bekerja secara mandiri,”kata Menaker.
Pemagangan Nasional, merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan SDM para pekerja. Melalui proses magang, calon tenaga kerja mendapakan pengalaman peningkatan keahlian yang terdiri 75 persen praktik. Program yang bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Aindo) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) tersebut melibatkan 2.648 perusahaan. Selama magang industri berkewajiban untuk memfasilitasi proses penyelenggaraan dan kebutuhan peserta termasuk asuransi, kecelakaan kerja, kematian, dan uang saku.
Tahun 2017, ditargetkan terdapat 163 ribu peserta magang. Jumlah tersebut melebihi angka peserta magang pada 2009 – November 2016 yang hanya mencapai 169.317 peserta.
-
Apa yang sedang dimatangkan oleh Kemnaker? Keduanya membahas tindak lanjut kerja sama penempatan PMI antara Kemnaker RI dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Emiratisasi (MOHRE) PEA.
-
Kenapa kerja sama antara Kemnaker dan Kadin dianggap penting? MoU tentang dua hal ini sangat penting mengingat Kemnaker dan Kadin memiliki ranah tugas yang hampir sama, yakni menciptakan ekosistem ketenagakerjaan dengan sebaik-baiknya.
-
Mengapa Kemnaker mengadakan pembekalan untuk TKS Pendamping TKM Pemula? Pembekalan TKS ini merupakan forum komunikasi dan koordinasi guna mendukung pendamping TKM Pemula secara optimal," ucap Stafsus Menaker Titik Masudah, ketika memberikan arahan pada acara Pembekalan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Pendamping Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Pemula Tahun 2023, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/8/2023) malam.
-
Kapan Kemnaker menargetkan pemberdayaan TKM Pemula? Tahun 2023, Kemnaker menargetkan pemberdayaan kelompok usaha TKM Pemula sebanyak 11.000 kelompok atau sekitar 110.000 orang.
-
Kenapa Kemnaker mengadakan kompetisi KKIN? Pelaksaan KKIN bertujuan untuk memotivasi instruktur-instruktur di Indonesia dalam meningkatkan kompetensinya.
-
Kenapa Kemnaker mengadakan pelatihan di KITB? "Pelatihan ini wujud nyata yang kami janjikan agar warga Batang tidak jadi penonton di tengah industrialisasi," ujar kandidat doktor IPB University itu.