Menengok Dampak Lingkungan akibat Tumpahan Minyak Pertamina di Karawang
Perum Perindo memperkirakan tiap hektare tambak bisa menghasilkan 10 ton udang vaname. Artinya jika panen sukses, maka perusahaan bisa mendapatkan 600 ton udang dari 60 hektare lahan.
Insiden tumpahnya minyak milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Karawang, Jawa Barat berpotensi menimbulkan kerugian lingkungan dan bisnis. Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo), yang mengelola 60 hektare tambak udang di sana, mengakui terkena dampak kejadian ini.
Meski total kerugiannya belum terhitung, yang jelas saat ini Perum Perindo sedang berupaya melakukan mitigasi agar produksi terus berjalan sesuai target.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Di mana Pertamina menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru? Di tahun 2022, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di Blok Mahakam puluhan miliar kaki kubik gas dan jutaan barel minyak.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
"Jadi sekarang kami stop memasok air laut untuk tambak udang, kita pakai reservoir persediaan dan air tawar. Kita gunakan closed system," ujar Direktur Utama Perum Perindo, Risyanto alias Aris di Jakarta, Senin (16/9).
Aris mengakui, tambak udang yang menggunakan air laut akan lebih baik produktivitasnya. Namun hal ini dilakukan demi melindungi tambak udang itu sendiri.
Sementara, Perum Perindo sendiri memperkirakan tiap hektare tambak bisa menghasilkan 10 ton udang vaname. Artinya jika panen sukses, maka perusahaan bisa mendapatkan 600 ton udang dari 60 hektare lahan.
Aris menyebut bahwa Pertamina sudah melakukan langkah yang tepat dengan bergerak cepat membersihkan tumpahan minyak ini. Namun, pembersihan minyak butuh waktu bertahun-tahun sehingga Aris lebih memikirkan dampak jangka panjangnya.
"Kita lebih hati-hati ya, kita hitung dampak lingkungannya, kemudian mengurangi kapasitas per sub blok, kita hitung terus," tuturnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
DPR Rapat Tertutup Bahas Kebocoran Sumur Minyak Pertamina di ONWJ
Lumba-Lumba di Pantai Pelangi Karawang Mati, Diduga Akibat Tumpahan Minyak
Tumpahan Minyak Pertamina Sebabkan Bau Menyengat dan Tembok Rumah Warga Menghitam
Pemprov DKI Kesulitan Bersihkan Ceceran Minyak Pertamina di Kepulauan Seribu
Pembayaran Kompensasi Tumpahan Minyak Molor, Ini Alasan Pertamina
Pertamina Target Sumur Bocor di Pantai Utara Bisa Ditutup Oktober 2019