Menengok Kondisi Keuangan Garuda Indonesia yang Disebut Telah Bangkrut
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, secara teknis PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah dalam kondisi bangkrut. Meski demikian keputusan itu belum berlaku secara legal.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, secara teknis PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah dalam kondisi bangkrut. Meski demikian keputusan itu belum berlaku secara legal.
Lalu bagaimana kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini?
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Bagaimana awal PT Garuda Mataram Motor bisa dikendalikan oleh Indomobil Group? Dalam perkembangannya, PT Garuda Mataram Motor bermitra dengan pengusaha Sofyan Wanandi (CSIS). Tak lama kemudian Sofyan pun memimpin Garuda Mataram Motor. Pada 1987, Soebronto Laras menggantikan Sofyan sebagai Direktur Utama Garuda Mataram. Sementara komisaris utamanya: Panglima Kostrad Mayjend Wismo Arismunandar (1990-1992). Kini Garuda Mataram Motor dikendalikan Indomobil group, yang dimiliki keluarga Sudono Salim.
-
Kenapa PT Garuda Mataram Motor didirikan? Akibat PT Piola bangkrut, pemerintah Presiden Soeharto memutuskan kebijakan penyelamatan dan membentuk perusahaan baru untuk mengelola VW di Indonesia.
-
Kapan Garuda Indonesia dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji kloter 15 Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan, kondisi keuangan Garuda Indonesia saat ini memiliki ekuitas negatif sebesar USD2,8 milliar atau sekitar Rp40 triliun hingga September 2021. Artinya, perusahaan memiliki utang yang lebih besar ketimbang asetnya.
Di mana, saat ini liabilitas atau kewajiban Garuda Indonesia mencapai USD9,8 miliar. Hal ini berbanding terbalik dengan asetnya yang hanya sebesar USD6,9 miliar.
"Neraca Garuda sekarang mengalami negatif ekuitas USD2,8 milliar, ini rekor. Dulu rekornya dipegang Asuransi Jiwasraya, sekarang sudah disalip Garuda," terang Tiko, dikutip Youtube DPR, Jakarta, ditulis Rabu (10/11).
Secara rinci, dia menjelaskan, liabilitas Garuda Indonesia mayoritas berasal dari utang kepada lessor yang nilainya mencapai USD6,35 miliar. Maskapai itu juga punya utang ke bank sekitar USD967 juta dan utang dalam bentuk obligasi wajib konversi, sukuk, dan KIK EBA sebesar USD630 juta.
"Jadi memang utang ke lessor paling besar, USD6,35 miliar. Ada komponen jangka panjang dan komponen tidak terbayar dalam jangka pendek. Tentunya dengan kondisi seperti ini, mengalami ekuitas negatif," jelasnya.
Total liabilitas Garuda Indonesia yang sangat besar itu, juga disebabkan kebijakan pencatatan dalam laporan keuangan. Perseroan menerapkan PSAK 73 yang membuat dampak penurunan ekuitas semakin dalam, sebab pengakuan utang masa depan menjadi dicatat saat ini.
Persetujuan Kreditur untuk Kurangi Utang Jadi Kunci Penyelamatan Garuda Indonesia
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyebut bahwa salah satu kunci sukses restrukturisasi Garuda Indonesia adalah persetujuan kreditur. Dia mengatakan, untuk menyelamatkan maskapai pelat merah itu perlu dilakukan bersama-sama lewat negosiasi.
"Jadi kita harus lakukan negosiasi untuk mengurangi jumlah utang, atau istilah perbankan-nya haircut. Untuk bisa mengurangi jumlah utang dari USD 9,7 miliar sampai ke USD 2,6 miliar," katanya dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (9/11).
Dia menekankan, persetujuan kreditur jadi kunci utama suksesnya restrukturisasi di tubuh Garuda Indonesia. "Ini penting karena tanpa persetujuan, tidak mungkin pemegang saham bisa bergerak, nasib Garuda Indonesia ini bukan hanya di tangan pemegang sahamnya," katanya.
Wamen menegaskan bahwa negosiasi dengan kreditur Garuda Indonesia masih terus dilakukan. "Karena krediturnya juga harus menyadari bahwa tanpa ada signifikan haircut, ini tidak akan viable balanced nya ini kami sedang berdiskusi secara aktif sebulan dua bulan terakhir dengan para lessor dengan para bank termasuk himbara, dan pertamina juga, bahwa memang para kreditur ini harus mengakui bahwa kondisi garuda sekarang dan menerima bahwa harus ada pengurangan utang yang signifikan," katanya.
Wamen Tiko mengatakan, dengan langkah negosiasi kepada para lessor mampu menekan biaya signifikan. Namun, yang jadi kendala saat ini yakni banyaknya lessor yang perlu diajak negosiasi.
"Harapannya negosiasi ini bisa tekan biaya leasing hingga 50-60 persen. dan lessor ini cukup banyak ada 32 lessor yang harus dinegosiasi," katanya.
Dia mengatakan, dari 32 lessor ini perlu negosiasi yang berbeda-beda. Pasalnya, setiap lessor memiliki masing-masing penyewaan pesawat yang berbeda. Jadi, kata dia, negosiasi harus dilakukan satu per satu.
"Masing-masing lessor punya solusi yang berbeda-beda. Ini kami kesulitan dengan adanya 32 lessor dengan pesawat yang berbeda-beda jadi harus gunakan strategi yang juga berbeda-beda," katanya.
(mdk/bim)