Menengok prospek pembangunan MRT Fase I mencapai 94 persen
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandara terus mengebut penyelesaian proyek ini. Rencananya, usai Lebaran akan mulai dilakukan uji coba persinyalan dan pada Agustus 2018 kereta akan mulai dipasang pada jalur yang tersedia.
Progres proyek pembangunan Mass Rapit Transit (MRT) fase I Lebak Bulus-Bundaran HI telah mencapai 94 persen. Diharapkan, pada Maret 2019 transportasi massal tersebut bisa beroperasi secara penuh.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandara terus mengebut penyelesaian proyek ini. Rencananya, usai Lebaran akan mulai dilakukan uji coba persinyalan dan pada Agustus 2018 kereta akan mulai dipasang pada jalur yang tersedia.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Kapan MRT mulai dibangun? Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985.
-
Siapa yang membangun MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
-
Apa tujuan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai)? Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral."Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta," kata dia.
"(Pekerjaan) Terakhir bulan Maret (2019) saat kita mulai beroperasi. Setelah Lebaran akan mulai testing, mulai uji coba signaling system seperti apa. Dan Agustus kita mulai meletakkan kereta pertama di rel, mulai dicoba," ujar dia di Kawasan Senayan, Jakarta, Senin (11/6).
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim mengungkapkan, saat ini pekerjaan infrastruktur besar rata-rata telah selesai. Sedangkan sisa 6 persen pekerjaan yang belum rampung hanya tinggal arsitektur dan penyelesaian desain fisik di stasiun.
"Pintu kaca sudah terpasang, semua perlengkapan kelistrikan sudah terpasang di dalam. (Yang belum) Arsitektur finishing, kemudian entrance (jalan masuk) yang sedang kita kebut. Karena saat kita merapihkan (Jalan) Sudirman, sekaligus kita kebut entrance-nya dan sistem persinyalan, kita kebut instalasi dan testingnya. Yang infrastruktur besar sudah selesai," jelas dia.
Namun menurut Silvia, pekerjaan akan terus berlangsung hingga akhir tahun. Meski uji coba akan mulai dilakukan setelah Lebaran, namun pekerjaan masih akan terus dilaksanakan.
"Pekerjaan masih akan terus berlangsung bahkan sampai akhir tahun masih akan ada penyelesaian fisik, tetapi akan ada overlapping antara pekerjaan fisik dan testing itu. Jadi kita tidak menunggu semua selesai baru mulai testing," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Wajah kagum Menko Darmin Nasution saat tinjau proyek MRT
Memantau kondisi terkini Stasiun MRT Senayan
Saat Menko Darmin kagum lihat langsung stasiun MRT Senayan
Tangkal aksi teror, MRT buat MoU dengan Polda Metro Jaya
Cara PLN penuhi kebutuhan listrik untuk MRT Jakarta