Menteri Erick Perintahkan BUMN Bangun Hunian Sementara Korban Erupsi Gunung Semeru
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengintruksikan, agar BUMN menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam relokasi hunian sementara bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur. Ini untuk membantu masyarakat sekitar pegunungan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengintruksikan, agar BUMN menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam relokasi hunian sementara bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur. Ini untuk membantu masyarakat sekitar pegunungan.
"Kita sudah meminta BUMN untuk mendata dan menyiapkan relokasi bagi warga terdampak erupsi," kata Menteri Erick saat mengunjungi korban pengungsian erupsi Gunung Semeru, ditulis Senin (13/12).
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa yang menyebabkan erupsi Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi terjadi bersamaan? Gunung-gunung api yang terletak pada busur vulkanik sama, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Misalnya yang terjadi pada Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi."Busur vulkanik bertindak sebagai event organizer. Lantaran mereka (Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi) dipengaruhi interaksi lempeng tektonik yang sama," jelas ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurachman, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (11/5/2024).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
Satgas Bencana BUMN wilayah Jawa Timur telah mendirikan lima posko yang menampung 3.207 pengungsi dengan 138 relawan. Menteri Erick menyampaikan BUMN pun sejak awal telah berkomitmen dalam membantu penanganan erupsi mulai dari logistik, listrik, sanitasi, tenaga medis, trauma healing, hingga timsar.
"BUMN juga akan membangun MCK untuk para pengungsi," ucap Menteri Erick.
Tak hanya itu, Mantan Bos Inter Milan itu juga meminta BUMN juga mempersiapkan kebutuhan masyarakat ke depan seperti pendidikan. BUMN juga akan memberikan beasiswa pendidikan dan alat tulis bagi anak-anak yatim piatu korban bencana tersebut.
"Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat dan menjadi penyemangat ke depan," ungkapnya mengakhiri.
Kronologi Gunung Semeru Erupsi yang Akibatkan 2 Kecamatan di Lumajang Gelap Gulita
Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB. BNPB mengungkapkan kronologi Gunung Semeru mengalami erupsi disertai guguran awan panas.
Pukul 14.47 WIB
Getaran banjir lahar atau guguran awan panas mulai terjadi dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
pukul 15.10 WIB
PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.
Kejadian itu diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik. Daerah-daerah tersebut yaitu Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, serta Supiturang, Pronojiwo, Lumajang.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.
(mdk/bim)