Menteri Jonan beli 30 kapal perkuat patroli dan navigasi laut
"Yang navigasi kita tambah 10 kapal, yang patroli mungkin ada 20 kapal tipe kelas 1."
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menambah 30 armada kapal laut dalam kurun waktu 2015 - 2019. Penambahan kapal diperlukan untuk penguatan fungsi dan tugas pokok Kemenhub, terutama fungsi pengawasan patroli dan juga lalu-lintas navigasi laut.
"Yang navigasi kita tambah 10 kapal, yang patroli mungkin ada 20 kapal tipe kelas 1 akan dibangun mulai tahun ini," ujar Direktur Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bobby R Mamahit di Jakarta, Sabtu (17/1).
Menurut Bobby, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sudah menyetujui penambahan 30 armada kapal ini. Penambahan kapal akan memperkuat kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam menjalankan tugas patroli dan juga kegiatan kenavigasian.
Dalam pembelian kapal, Bobby mengusulkan kepada Menteri Jonan, agar spesifikasi kapal bisa disesuaikan untuk berbagai macam kebutuhan. Hal itu merujuk kepada penggunaan kapal-kapal milik Kemenhub yang saat ini digunakan untuk proses evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di wilayah selat Karimata.
"Kalau kita kapalnya saat ini hanya keterkaitan dengan navigasi. Jadi hanya rambu suar. Mungkin ini juga bisa menjadi usulan alat yang pas, paling tidak bisa menjadi substitusi atau menjadi pelengkap dari lembaga-lembaga yang berwenang untuk itu, seperti Basarnas, KNKT. Alangkah baiknya kalau peralatan kita menjadi unit yang sama. Sehingga efisiensi akan bisa lebih dicapai dan efektivitas daripada hasil bisa tercapai," jelas dia.
Namun demikian, Bobby enggan menyebutkan secara rinci perihal anggaran yang diperlukan untuk pengadaan kapal-kapal tersebut. "Anggarannya belum bisa saya laporkan, karena itu mencakup ke dalam gelondongan unit kegiatan navigasi, juga termasuk fasilitas pelabuhan, juga termasuk keperintisan," tutupnya.