Menteri Rini tak mau gegabah lebur Bank Mandiri dan BNI
Menurut Rini, rencana ini perlu dikaji lebih mendalam.
Wacana peleburan atau merger PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk terus digulirkan. Namun, bukan hal mudah menggabungkan dua bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar ini.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku tak mau gegabah dan terburu-buru mengambil kebijakan yang sudah diwacanakan sejak tahun lalu itu.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang menjabat sebagai Direktur Utama BNI? Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, eksistensi turnamen ini yang konsisten diselenggarakan dan mengundang Para Pemain Golf Top dari seluruh Dunia, telah mendorong BNI untuk terus mendukung kegiatan ini dan berkomitmen sebagai Title Sponsor terhadap Indonesian Masters 2023.
"Merger itu perlu dibahas lebih mendalam lagi, tidak bisa diambil cepat," kata Rini, Rabu (10/2).
Jelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), perusahaan memang dituntut memperkuat diri menghadapi persaingan semakin terbuka. Khusus perbankan BUMN, Rini mendesak agar para perusahaan itu lebih meningkatkan kinerja.
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden Megawati ini tidak bisa memastikan rencana peleburan dua bank ini sebagai bagian dari memperkuat perbankan nasional. Yang terpenting saat ini, kata dia, menjaga pasar dalam negeri.
"Jadi masih belum rencana merger itu. Bank di Indonesia harus lebih kuat pertahankan pasar," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan mengaku tidak setuju dengan rencana merger kedua bank BUMN tersebut. Alasannya, kedua bank tersebut merupakan bank sangat sehat sehingga tidak perlu dilakukan merger.
"Kalau perbankan kita sehat tidak perlu merger, dengan banyaknya perbankan kita tidak akan kalah langkah sama mereka (perbankan luar). Kalau dikit mereka bisa ganggu kinerja perbankan kita," ujar dia beberapa waktu lalu.
(mdk/noe)