Meski tak diwajibkan, Pertamina tetap jual Premium di 743 SPBU
Saat ini, masih ada sejumlah masyarakat yang masih membutuhkan Premium, meskipun jumlahnya terus menurun. Berdasarkan data, penjualan Premium pada akhir 2017 menurun hingga 50 persen dibandingkan akhir 2016.
PT Pertamina (Persero) mengklaim masih menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Padahal, perusahaan pelat merah tersebut tidak diwajibkan menjual Premium di Jawa, Madura dan Bali sesuai peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
Unit Manager Communication & CSR MOR III, Dian Hapsari Firasati mengatakan, Pertamina tetap menyediakan Premium di 743 SPBU di wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
-
Bagaimana Pertamina dan Kemendag melakukan penyegelan SPBU? Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan didampingi Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo melakukan penyegelan dispenser SPBU 34.41345 Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek) Rest Area KM 42, Wanasari, Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
-
Apa tindakan tegas yang diberikan Pertamina Patra Niaga kepada SPBU nakal? “Kepada SPBU yang melakukan kecurangan telah kami beri sanksi tegas agar kejadian ini tidak terulang lagi," kata Irto.
-
Kenapa Pertamina memprioritaskan program SEB? Ini langkah Pertamina dalam mengimplementasikan ESG (Environmental, Social, and Governance) dan Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus menanamkan kepedulian lingkungan pada generasi muda agar turut aktif berperan untuk mengurangi emisi karbon,” ujar Fadjar.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
"Kami tetap menyediakan Premium untuk masyarakat yang masih menggunakannya," kata Dian, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (27/3).
Saat ini, masih ada sejumlah masyarakat yang masih membutuhkan Premium, meskipun jumlahnya terus menurun. Berdasarkan data, penjualan Premium pada akhir 2017 menurun hingga 50 persen dibandingkan akhir 2016.
"Ini adalah indikasi bahwa masyarakat mulai mencari BBM dengan kualitas yang lebih bagus. Namun meski begitu," ujar Dian.
Dian menjelaskan, berdasarkan peraturan pemerintah ada tiga jenis bahan bakar yang dijual untuk masyarakat. Pertama adalah bahan bakar jenis tertentu yang disubsidi oleh pemerintah, yaitu Solar. Kemudian ada bahan bakar penugasan yaitu Premium yang didistribusikan di luar Jawa dan Bali. Lalu yang terakhir adalah bahan bakar umum yaitu bahan bakar yang sudah tidak disubsidi oleh negara.
"Premium yang dijual di Jawa termasuk kategori bahan bakar umum karena sudah tidak disubsidi oleh pemerintah," jelasnya.
Selain Premium, bahan bakar lain yang tidak disubsidi oleh pemerintah adalah Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Dian menambahkan, setiap produk memiliki segmen konsumennya masing-masing.
"Karena itu kami tetap menyediakan beberapa produk sebagai pilihan untuk masyarakat," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Begini cara agar tak tertipu saat mengisi bahan bakar di SPBU
Diduga curang, mesin pertalite SPBU condet digembok
Aturan disederhanakan, bangun SPBU kini jauh lebih mudah
Jumlah SPBU belum mencukupi, BPH Migas siapkan sub penyalur BBM satu harga
Menguak misteri hilangnya bensin Premium di SPBU