OJK: Pendidikan syariah cuma mengajarkan halal dan haram
"Sayang kalau ada lulus dan menyandang gelar sarjana ekonomi syariah, namun tidak dapat terserap di dunia kerja."
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sistem pendidikan studi ekonomi syariah belum memenuhi kebutuhan industri perbankan. Kebanyakan materi sistem pendidikan perbankan tak mengupas sampai seluk-beluk dunia perbankan syariah sendiri.
"Mengajarkannya hanya mazhab ini halal dan ini haram, ini penting tapi kan tidak cukup, mereka juga harus diperkenalkan dengan sistem bisnisnya, para lulusan ini juga ketika ditanya apa bank syariah, mereka tidak tahu," kata Direktur Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dhani Gunawan Idhat saat diskusi pelatihan jurnalistik Roadmap Perbankan Syariah Indonesia di Bogor, Sabtu (21/11).
Dia menjelaskan, selain kualitas, kuantitas materi program studi ini juga menjadi salah satu kendala. "Terdapat 72 perguruan tinggi yang memiliki program studi ekonomi syariah, akan tetapi yang diajarkan kepada mahasiswanya tak sampai ke bisinisnya," ujar Dhani.
Maka dari itu, OJK menilai perlu ada pengembangan standar kurikulum perbankan syariah. "Sayang kalau ada lulus dan menyandang gelar sarjana ekonomi syariah, namun tidak dapat terserap di dunia kerja," ucap Dhani.
Baca juga:
OJK nilai merger bukan solusi penguatan perbankan syariah Tanah Air
OJK: Bank syariah jangan harap jadi pemain besar selama modal kecil
OJK sebut bank syariah minat bikin layanan keuangan tanpa kantor
OJK yakin keuangan syariah bisa sokong pembiayaan infrastruktur
Tahan serangan krisis, OJK sarankan pilih sistem keuangan syariah
Genjot investasi syariah, OJK incar partisipasi NU dan Muhammadiyah
Akuisisi Panin Syariah, OJK tunggu kelengkapan dokumen dari DIB
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang diklaim sebagai informasi palsu yang beredar tentang Bank Syariah Indonesia? Beredar sebuah surat berisi pengumuman diklaim berasal Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengubah tarif transfer antarbank dari menjadi Rp150.000 per bulan.