Pandemi Covid-19, Petani Milenial Siapkan Layanan Antar Produk Pangan
Menyikapi dampak Covid-19 yang terjadi saat ini, salah seorang petani milenial Sandi Octa Susila membuat gagasan untuk menyediakan produk pertanian yang bisa didapatkan masyarakat tanpa harus keluar rumah. Cukup dengan memesan melalui website atau aplikasi whatsapp, barang akan dikirimkan ke tempat tujuan.
Virus Covid-19 telah menjangkit ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Pemerintah pun sudah mengimbau masyarakat untuk menjalankan protokol penanganan virus Covid-19, di antaranya dengan mengurangi kegiatan di luar rumah.
Menyikapi dampak Covid-19 yang terjadi saat ini, salah seorang petani milenial Sandi Octa Susila membuat gagasan untuk menyediakan produk pertanian yang bisa didapatkan masyarakat tanpa harus keluar rumah. Cukup dengan memesan melalui website atau aplikasi whatsapp, barang akan dikirimkan ke tempat tujuan.
-
Kenapa berita tentang PM Singapura yang menyinggung Indonesia diedit? Kesimpulan PM Singapura mengomentari Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama adalah hoaks. Faktanya judul dalam artikel itu telah diedit.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
"Kami masih terus mengembangkan dan berusaha memperluas jangkauan hingga ke semua provinsi di Indonesia dan melengkapi seluruh produknya. Saat ini sudah siap dari berbagai komoditas hingga olahannya," kata Kang Sandi.
Pria yang akrab disapa ‘Kang Sandi’ itu meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan ketersediaan stok pangan. Dirinya sendiri telah menyiapkan 141 jenis produk pertanian untuk dijual secara langsung ke masyarakat. Pemasaran produk secara langsung ini bekerja sama dengan sejumlah petani milenial lainnya.
Pandemi Covid-19 ini, bagi Sandi, menjadi peluang bagi para petani Indonesia dan menjadikan produk pertanian lokal menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Masyarakat saat ini memang lebih menggemari produk lokal karena lebih segar dan terjamin keamanannya.
Sehingga kebutuhan masyarakat terhadap produk pertanian pun meningkat. Apalagi para ahli gizi juga menyarankan masyarakat untuk tetap mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus Covid-19.
"Untuk saudaraku para petani dimanapun berada, ini adalah momentum kita untuk memperkuat ketersediaan pangan bagi hajat hidup orang banyak, jangan menyerah, genjot terus produksi. Pertanian menjadi ujung tombak dalam kondisi wabah Covid-19 seperti saat ini," jelasnya.
Nama Sandi memang cukup populer dan sering disebut sebagai panutan bagi para petani milenial. Kementerian Pertanian telah menobatkannya sebagai salah satu Duta Petani Milenial. Pada tahun ini, Sandi juga mendapatkan penghargaan dalam ajang Kick Andy Heroes 2020.
Berbagai prestasi memang telah dicetak Sandi. Saat ini dirinya adalah pemilik perusahaan Mitra Tani Parahyangan yang saat ini men supply hasil taninya ke 25 hotel di Area Puncak, Bogor dan Jakarta. Sandi juga mampu mengembangkan konsep agrowisata melalui P4S Mitra Tani Parahyangan.
Selain itu, Sandi juga diamanahkan oleh Bupati Cianjur melalui Kepala Dinas Pertanian untuk menjabat sebagai Direktur Utama Pengelola Sub Terminal Agribisnis (STA) Cigombong – Cianjur. Sandi turut membuat gebrakan peluncuran Outlet One Stop Shopping (OOSS) atau biasa kita kenal pembelanjaan satu pintu terkait produk pertanian.
Saat ini, Sandi berhasil membina 385 petani dengan 141 produk pertanian. "Awalnya saya hanya mengkoordinasikan 10 petani, kemudian bertambah menjadi 20 petani, dan Alhamdulillah hingga saat ini sudah mencapai 385 petani dengan 141 produk yang dikelola, tentu tidak bisa seperti membalikan telapak tangan," tutup Sandi.
(mdk/hrs)