Pelayanan prima jadi senjata perbankan hadapi pasar bebas ASEAN
Pelayanan kepada nasabah menjadi salah satu cara untuk meningkatkan daya saing perbankan nasional.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas mengingatkan perbankan di Indonesia untuk selalu memberi pelayanan prima ke masyarakat. Pelayanan kepada nasabah menjadi salah satu cara untuk meningkatkan daya saing perbankan nasional menghadapi pasar bebas ASEAN.
"Pelayanan prima serta menjaga kredibilitas bank harus senantiasa dibangun. Layanan prima menjadi hal yang baik. Kami mendorong bank meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah," ucap Ronald di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat (13/8) malam.
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN atau pasar bebas ASEAN, perbankan harus bersaing secara sehat. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan perekonomian, kondisi perbankan pun perlu diperbaiki.
"Nasabah harus didahulukan secara proporsional dan diberikan hak-haknya. Sehingga, customer loyalty tidak lagi menjadi isu. Pada gilirannya, ini akan membantu upaya pemeliharaan sistem keuangan," tegasnya.
Terkait dengan hal itu, peran pengawasan perbankan diakui menjadi suatu hal penting. Pengawasan harus dilakukan secara efisien. BI sebagai bank sentral pengawas sistem pembayaran dan makroprudensial akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas mikroprudensial.
"Sinergi makro dan mikroprudensial mendorong resiliensi sistem keuangan yang baik. BI mengawasi sistem pembayaran dan makroprudensial. Pengawasan harus dilakukan secara aman, efisien, cepat, dan kondusif bagi perekonomian," tutupnya.