Pembuat kapal listrik terbesar dunia alih teknologi ke BUMN RI
Pembuat kapal listrik terbesar dunia alih teknologi ke BUMN RI. Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke sudah seharusnya memiliki kapal listrik. Apalagi banyak pulau-pulau kecil yang belum terjangkau oleh jaringan PLN.
PT Karpowership, perusahan kapal listrik asal Turki, sedang mengalihkan teknologi pembangunan lebih dari 50-80 kapal listrik kepada PT PAL Indonesia. Hal ini juga bagian dari mendukung program pembangunan pembangkit listrik 35.000 mega watt (MW).
Direktur Regional Asia Pasifik Karpowership Indonesia, Ufuk Berk, mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke sudah seharusnya memiliki kapal listrik. Apalagi banyak pulau-pulau kecil yang belum terjangkau oleh jaringan PLN.
"Kontrak kami dengan pemerintah Indonesia khusus di Kupang hanya lima tahun namun setelah itu akan ada alih teknologi dari Karpowership kepada PT PAL sebab mereka sudah belajar," katanya seperti dikutip dari Antara di sela-sela kunjungan ke Kapal Listrik Gokhan Bey di Kupang, Selasa (30/5).
Menurutnya, kedepan, masalah kelistrikan di Indonesia khususnya yang berkaitan dengan Powership atau kapal listrik akan menjadi tanggung jawab Indonesia dan yang akan melanjutkan hal tersebut adalah PT PAL. Namun, masih dengan skala kapal yang kecil.
"Ya, tetapi kapalnya masih dalam skala yang sangat kecil. Kapasitas listrik yang terpasang hanya berkisar dari 30-50 MW saja, dan saat ini sedang ada perbincangan dengan PT PAL membahas soal rencana tersebut," tambahnya.
Sementara itu, Asisten Manager Operasi Sistem dan Penyaluran PT PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur Eka Widarma mengatakan pihaknya akan memikirkan hal pembangunan kapal-kapal listrik apung ukuran kecil untuk ditempatkan di pulau-pulau kecil di NTT.
"Mungkin masalah ini urusan pusat, namun ada baiknya kalau hal ini diterapkan jika PT PAL sudah bisa membangun sebuah kapal listrik apung berukuran kecil," tuturnya.
Pemerintah Indonesia telah mendatangkan empat kapal pembangkit listrik apung untuk sejumlah provinsi di Indonesia. Empat kapal tersebut tersebar di NTT yang berkapasistas 120 MW namun dalam kontrak hanya 60 MW.
Sementara itu tiga lainnya di Sulawesi Utara 225 MW, Maluku 60 MW, serta yang baru tiba adalah 240 MW yang berada di Medan, Sumatera Utara yang akan beroperasi pada 15 Juni mendatang, sementara satu kapal lagi yang akan didatangkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Karpowership yang adalah Karadeniz Energy Group telah memulai bisnis kapal listrik apung sejak 1996 melayani pasar domestik dan luar negeri. Sejak 2010 telah membangun 13 kapal dengan total daya terpasang 2.700 MW dan mensuplai listrik tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Lebanon, Ghana, Zambia, dan Irak Selatan.