Produsen Mobil Listrik China BYD Siap Bangun Pabrik Senilai Rp16 Triliun di Turki
Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah bea masuk tambahan sementara atas impor kendaraan listrik buatan China ke Uni Eropa.
Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah bea masuk tambahan sementara atas impor kendaraan listrik buatan China ke Uni Eropa.
Produsen Mobil Listrik China BYD Siap Bangun Pabrik Senilai Rp16 Triliun di Turki
Produsen mobil listrik asal China, BYD, siap membangun pabrik di Turki. Nilai investasi kali ini sebesar USD1 miliar atau setara Rp16 triliun.
CEO BYD Wang Chuanfu dan Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Mehmet Fatih Kaci menandatangani perjanjian tersebut di Istanbul, pada hari Senin. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan turut menghadiri upacara penandatanganan tersebut.
"Tujuan kami adalah memenuhi permintaan kendaraan energi baru yang terus meningkat di kawasan ini dan menjangkau konsumen di Eropa," demikian penjelasan BYD dilansir dari CNN, Selasa (9/7).
Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah bea masuk tambahan sementara atas impor kendaraan listrik buatan China ke Uni Eropa mulai berlaku. Tarif tersebut, yang berkisar antara 17,4-37,6 persen, ditujukan untuk menghentikan masifnya mobil murah China.
Uni Eropa menganggap kebijakan ini sebagai dukungan tidak adil dari pemerintah.
Sementara itu, Turki tergabung dalam serikat pabean dengan Uni Eropa. Artinya, kendaraan dapat diekspor dari negara tersebut ke blok perdagangan tersebut tanpa tarif.
Menurut perjanjian dengan Turki, BYD akan berinvestasi sekitar USD1 miliar di pabrik tersebut, yang akan mampu memproduksi 150.000 kendaraan listrik dan hibrida setiap tahunnya, dan mendirikan pusat penelitian dan pengembangan untuk teknologi mobilitas berkelanjutan di pabrik tersebut.
Pabrik tersebut diperkirakan akan mulai berproduksi pada akhir tahun 2026 dan menyediakan sebanyak 5.000 lapangan pekerjaan di negara tersebut.
CNN telah menghubungi BYD untuk meminta komentar tetapi belum mendapat tanggapan.
Keputusan Uni Eropa awal tahun ini mengenakan tarif tambahan sebesar 17,4 persen pada kendaraan yang dikirim BYD dari China ke blok tersebut, yang juga memiliki bea standar sebesar 10 persen pada semua impor mobil.
Pembicaraan antara UE dan Cina diperkirakan akan terus berlanjut, tetapi jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, tarif tambahan akan menjadi definitif pada bulan November.
BYD telah mengumumkan pada bulan Desember bahwa mereka akan membangun pabrik kendaraan listrik di Hongaria, negara anggota UE, dan menjadi produsen mobil besar China pertama yang membangun mobil penumpang di Eropa.