TAILG dan BYD Bekerja Sama Mengembangkan Baterai bagi Motor Listrik
BYD bekerja sama dengan TAILG, perusahaan besar dari Tiongkok, untuk menciptakan baterai yang digunakan pada motor listrik, sepeda listrik, dan skuter.
BYD telah menjalin kemitraan dengan TAILG, sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang kendaraan roda dua asal Tiongkok, untuk mengembangkan teknologi baterai yang akan digunakan pada motor listrik, sepeda listrik, dan skuter.
Menurut informasi yang dilansir oleh Carnewschina, TAILG menjadi produsen sepeda motor pertama yang menjalin kerjasama dengan BYD.
"Kami berencana untuk mengatasi tantangan dalam teknologi baterai kendaraan roda dua dan akan berupaya menyesuaikan baterai BYD, agar sesuai dengan masa pakai kendaraan yang ditenagainya," ungkap pihak TAILG dalam rilis resmi mereka pada hari Selasa (3/12/2024).
Kedua perusahaan asal Tiongkok ini juga akan berfokus pada peningkatan keamanan baterai yang digunakan pada sepeda listrik. TAILG, yang berkantor pusat di Shenzhen, merupakan salah satu produsen kendaraan roda dua terbesar di Tiongkok, dengan kapasitas produksi mencapai 15 juta unit yang dipasarkan di lebih dari 90 negara dan wilayah.
Selain itu, perusahaan ini baru saja membuka pusat penelitian dan pengembangan (R&D) di luar negeri, termasuk di Vietnam dan Indonesia. Produk utama mereka meliputi sepeda motor listrik, sepeda, sepeda roda tiga, dan skuter.
Sementara itu, BYD dikenal sebagai produsen baterai terbesar kedua di Tiongkok setelah CATL, dengan data yang menunjukkan bahwa pada Oktober 2024, mereka telah memasang 15,82 GWh baterai di kendaraan listrik, yang memberikan mereka pangsa pasar sebesar 26,7 persen, menurut informasi dari China EV DataTracker.
BYD kini menjadi produsen mobil terbesar keenam di dunia
BYD berhasil meraih posisi sebagai produsen mobil terbesar keenam pada kuartal ketiga tahun 2024. Merek asal Tiongkok ini bahkan mencatatkan penjualan kendaraan baru yang lebih tinggi dibanding Ford untuk pertama kalinya dalam sejarahnya.
Menurut laporan dari Carscoops, BYD diperkirakan akan menutup tahun ini dengan total penjualan lebih dari 4 juta unit kendaraan, yang memungkinkan mereka untuk melampaui Ford sepanjang tahun 2024.
Selama periode dari Juli hingga September, BYD berhasil menjual sekitar 1,13 juta unit kendaraan, yang menunjukkan peningkatan sebesar 38 persen dibandingkan dengan tahun lalu, menjadikannya sebagai periode terlaris dalam sejarah merek ini.
Sementara itu, Ford mencatatkan penjualan sekitar 40 ribu unit lebih sedikit dibanding BYD dalam periode yang sama, sehingga menjatuhkan posisinya dari produsen mobil terbesar keenam menjadi ketujuh.
Meskipun demikian, Ford masih mempertahankan keunggulan tipis dalam total penjualan untuk tahun 2024, dengan pengiriman sebanyak 3,3 juta unit kendaraan secara global, sedikit lebih tinggi daripada BYD. Selain BYD, perusahaan asal China lainnya juga menunjukkan performa yang mengkhawatirkan bagi produsen mobil tradisional.
Penjualan Geely, misalnya, meningkat sebesar 14 persen pada kuartal ketiga dengan total pengiriman mencapai 820 ribu unit kendaraan, menempatkannya di atas Nissan dan di belakang Honda pada posisi kesembilan.
Di sisi lain, Chery juga mengalami peningkatan, naik ke peringkat ke-12 dengan penjualan yang meningkat sebesar 27 persen, mencapai 550 ribu unit. Dengan tren pertumbuhan ini, jelas bahwa produsen mobil asal China semakin kompetitif di pasar global, yang dapat menjadi tantangan bagi merek-merek tradisional lainnya.