Awalnya Membuat HP, Pabrik BYD di Xi’an Kini Hasilkan Tiga Ribuan Mobil Perjam
BYD adalah kependekan dari Build Your Dream, sebuah merek mobil listrik Tiongkok yang sempat menjadi produsen electric vehicle nomor satu dunia melampaui Tesla.
Bukan rahasia lagi bahwa Tiongkok hingga warsa 90-an semula dikenal sebagai negara perangkai produk-produk mancanegara tapi perlahan berubah jadi pemilik merek domestik kelas dunia dan jadi pemain kelas wahid di jagat manufaktur. Akan tetapi, siapa sangka sebuah pabrik yang dulu membuat HP merek asing malah kini jadi produsen mobil listrik terkenal sekelas BYD?
BYD adalah kependekan dari Build Your Dream, sebuah merek mobil listrik Tiongkok yang sempat menjadi produsen electric vehicle nomor satu dunia melampaui Tesla yang buatan AS itu. Meski kini bergerak dinamis ke posisi kedua dan ketiga di rangking produsen mobil listrik sedunia, BYD jelas tetap disegani apalagi pabrik mereka di kota Xi’an semula menjadi tempat dibuatnya ponsel asal Finlandia, Nokia.
Sebenarnya BYD Electronics juga pernah jadi tempat assembly dua ponsel terkenal lainnya yaitu Motorola (AS) dan Samsung (Korsel), tapi eksklusivitas produksi awal baterai ponsel Nokia yang terbuat lithium-ion dipelopori BYD akhirnya asosiasi kedua mereka itu terasa lebih intim.
Nah, dari sinilah awalnya transformasi BYD electronic menjadi BYD automotives pun terjadi karena materi bateri yang sama itu jugalah yang mengawali produksi mobil listrik di Tiongkok. Cerita menarik ini terungkap ketika Merdeka.com bersama delegasi wartawan Indonesia mengunjungi Cina di akhir Agustus silam.
Mengawali China-Indonesia Media Forum jilid kedua pada saat itu rombongan yang mewakili Forum Pemred Indonesia dijamu salah satu pabrik mobil listrik BYD di Xi’an. Pusat industri, situs sejarah, dan sekaligus sentra pariwisata di barat Tiongkok itu adalah ibu kota dari provinsi Shaanxi.
"Dengan modal pengalaman awal dari tahun 2000-an kami memproduksi baterai ponsel, BYD kemudian memproduksi baterai untuk mobil listrik. Pabrik kami di Xi’an ini adalah salah satu pilar utama produksi BYD yang beroperasi sejak 2015 dengan langsung menerapkan konsep modern yang mengandalkan robot di semual ini produksi termasuk dalam kontrol kualitas," kata Yuna Zhang, yang mewakili tim kehumasan dan branding BYD, kepada delegasi pers Indonesia termasuk Merdeka.com
Pilar utama produksi mobil listrik BYD lainnya berlokasi di Shenzhen, Huizhou, dan Shanghai, namun lokasi pabrik di Xi’an ini bisa dibilang paling atraktif karena merupakan bagian hilir dari perangkaian semua komponen utama mobil yang terdiri dari kerangka dasar, mesin/ power train, bodi, dan interior.
"Untuk menghemat penggunaan ruangan produksi di pabrik ini, lini produksi berupa perangkaian, pengelasan, hingga proses pelapisan cat; tidak hanya dilakukan berjalan horisontal dua dimensi dari satu unit produksi ke tempat yang lain, tapi juga bisa secara vertikal. Sehingga seluruh ruangan pabrik ini secara tiga dimensi bisa digunakan dengan efektif," tambah Yuna yang sambil berjalan bersama direkturnya, Daniel, mendampingi rombongan dari Indonesia mengelilingi pabrik.
Contoh nyata pemanfaatkan ruang pabrik yang teramati Merdeka.com saat itu adalah bagaimana kerangka mobil dengan lincah bisa diputar secara 360 derajat oleh lengan robot sehingga pemasangan roda di semua sisi bisa berlangsung sangat cepat. Pada langkah selanjutnya mobil diangkat ke tingkat kedua untuk pada ketiga sisinya dipasangi daun pintu secara simultan juga oleh robot-robot cekatan.
Dengan proses yang sangat efisien ini, pabrik di Xi’an bisa memproduksi 3.500 unit mobil per-jam! Angka ini jelas sungguh sulit diterima dengan akal sehat, tapi teramati langsung oleh Merdeka.com bahwa mobil-mobil yang sudah selesai menjalani pengecekan bahkan langsung diangkut dengan truk-truk di sisi pabrik secara simultan sehingga tidak terjadi penumpukan mobil baru di halaman luar pabrik.
Xi’an Memproduksi Tipe Seal
Sejak awal 2023 pabrik BYD di Xi’an berkonsentrasi untuk memproduksi hanya satu tipe mobil saja yaitu BYD Seal yang berupa mobil sedan coupe semi hatchback pengangkut lima penumpang dengan kapasitas daya baterai 82,5 kilowatt-jam yang bisa menempuh 650 kilometer dalam sekali pengisian listrik.
Setiap unit mobil tersebut dibanderoli harga 140 ribu yuan dan bila sudah masuk Indonesia setara dengan Rp630 -Rp700 juta-an (tergantung varian berapa roda penggerak) sudah termasuk pajak.
Sebagai bagian dari demonstrasi produksi kepada para tamu serta calon investor, bukan hanya unit tipe BYD Seal yang dapat dipakai untuk test drive tapi juga tipe sedan kompak perkotaan Dolphin dan tipe jip SUV bernama Yangwang. Jenis terakhir ini akhirnya menjadi pemanis acara karena jip amphibi yang bisa mengambang dan maju berenang dengan putaran roda itu memperlihatkan kemampuannya untuk melakukan putaran ala-ala tank militer.
Ya, hanya dengan mengatur putaran kempatan rodanya, tipe jip Yangwang dapat berputar di tempat sebesar 180 derajat. Fitur ini jelas sangat membantu bila mobil menghadapi jalan buntu dan harus berbalik arah dengan cepat. Selain itu mobil ini pun memiliki suspensi hidrolik-elektrik yang bisa mengubah ketinggian mobil hingga 20 sentimeter dalam sekejap mata.
Mobil listrik canggih kebanggaan BYD itu dijual di market lokal Tiongkok seharga 200 ribu yuan (Rp 430 juta) dan belum dipasarkan di Indonesia saat ini.
Hal yang menarik pada sepanjang tur pabrik delegasi Indonesia didampingi seorang mahasiswi jurusan Sastra Indonesia asal Beijing yang kini tengah ditugaskan di kantor BYD Indonesia sehingga komunikasi pun bisa berjalan lancar. BYD telah menyuntikkan ivenstasi di Indonesia sebesar 16,2 triliun rupiah dan pabrik mereka di Subang, Jabar, akan mulai berproduksi di dua tahun mendatang alias 2026.