Pemerintah Diminta Transparan dalam Proyek Dana Pinjaman Transisi Energi KTT G20
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, dalam pendanaan transisi energi JETP dan ETM merupakan inisiatif terobosan dalam mitigasi perubahan iklim. Namun perlu dicermati beberapa persoalan yang bersifat teknis.
Indonesia mendapatkan komitmen pendanaan transisi energi yang cukup besar dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bail.
Setidaknya, ada dua skema yang diperoleh Indonesia, yakni Just Energy Transition Partnership (JETP) dan Energy Transition Mechanism)-ADB (ETM) dengan total komitmen masing-masing seear USD 20 miliar atau setara Rp310 triliun (kurs 15.500) dan USD 250- 3000 juta setara Rp3,87 triliun (kurs Rp 15.500).
-
Kapan KTT ke-20 ASEAN-India dihelat? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Siapa saja yang terlibat dalam KTT ke-20 ASEAN-India? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Kapan tren boneka Labubu mulai viral? Tren boneka Labubu, yang merupakan salah satu koleksi mainan terkenal dari Pop Mart, belakangan ini telah menjadi objek perhatian di berbagai kalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan unggahan Lisa, anggota Blackpink, di Instagramnya pada bulan April 2024.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, dalam pendanaan transisi energi JETP dan ETM merupakan inisiatif terobosan dalam mitigasi perubahan iklim. Namun perlu dicermati beberapa persoalan yang bersifat teknis.
"Karena bentuk JETP adalah pinjaman, maka perlu ada transparansi terkait proyek yang akan didanai secara rinci kepada publik," ujar Bhima dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (17/11).
Menurut dia, peran keterlibatan publik menjadi isu yang sentral. Kata dia, Indonesia seharusnya bisa mempelajari bagaimana menggunakan pendanaan JETP seperti yang dilakukan oleh Afrika Selatan. Karena Afrika Selatan sudah lebih dulu menggunakan penadanaan tersebut.
"Ini bukan kemudian investasi swasta murni tapi ini bentuknya pinjaman, maka harus mejunjung tinggi transparansi proyek apa untuk kepada publik. Pelajaran dari Afrika Selatan yakni perlunya keterlibatan publik, karena ini pendanaan yang sifatnya pinjaman maka diperlukan aspek keterlibatan aspek kepada masyarakat untuk memilih proyek seperti apa? Bagaimana nilainya dan lainnya. Ini pelajaran dari Afrika Selatan yang sudah melakukan proyek ini duluan," terang Bhima.
Partisipasi Publik
Kemudian, Bhima menilai pada periode 6 bulan pertama dalam JETP sangat krusial. Sebab, penyusunan sekretariat terkait dengan keterlibatan masyarakat atau publik dan pelaku usaha.
Dalam penyusunan 6 bulan juga ini diharapkan partisipasi publik terutama pihak yang terdampak dari transisi energi menjadi prioritas pemerintah seperti pekerja, dan kelompok masyarakat rentan sesuai prinsip transisi berkeadilan.
"Sebaiknya pemerintah dalam hal ini membuat ruang yang transparan partisipan, yang mereka yang terdampak dari transisi energi, seperti para pekerja PLTU, masyarakat yang terdampak dari PLTU," tutur dia.
(mdk/idr)