Pemerintah genjot UKM ekspor nonmigas
kontribusi UKM ekspor non migas UKM masih sangat rendah.
Pemerintah menilai kontribusi UKM ekspor nonmigas masih sangat rendah. Sejumlah upaya kini terus dilakukan untuk meningkatkan kontribusi ekspor non migas UKM.
"Program secara simultan mulai dari memperbanyak tenaga pendampingan/fasilitator agar UKM bisa melek ekspor, bekerjasama dengan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Produk) memberikan sertifikasi ekspor dengan menerapkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), dan memberikan pelatihan ekspor melalui e-commerce (digital)," ujar Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS, dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (3/5).
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Di mana produk lokal dan UMKM mendapatkan peningkatan pesanan ekspor? Tercatat, ada peningkatan pesanan ekspor yang mencapai lebih dari 4 kali lipat pada puncak kampanye 11.11 Big Sale. Dengan sejumlah pencapaian dan tren menarik di sepanjang kampanye, baik dalam pengaplikasian strategi bisnis para pelaku usaha lokal di Shopee maupun perilaku belanja online pengguna setia menjadi dasar dan landasan bagi Shopee untuk terus berinovasi.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Di mana saja Disperindagkop UKM Paser meninjau pengerjaan pasar? Peninjauan dimulai di Pasar Kapitan Wasel Desa Tepian Batang, Kecamatan Tanah Grogot; kemudian pasar Keresik Bura dan terakhir pasar rakyat Desa Petangis, Kecamatan Batu Engau.
Lanjut Prakoso, kendala UKM untuk melakukan ekspor sangatlah banyak, mulai dari teknis ekspor, kualitas dan kuantitas produk, aspek manajemen sampai pemasaran. Karena itu dengan kehadiran fasilitator/pendampingan, diharapkan kendala-kendala tersebut dapat diatasi atau minimal dapat ditekan.
"Setidaknya dengan pendampingan, UKM itu bisa naik kelas. Dari yang mikro bisa naik kelas ke usaha kecil, lalu yang kecil.bisa naik kelas ke usaha menengah," kata dia.
Selain itu, Prakoso menekankan pentingnya pelatihan digital kepada pelaku UKM. Karena dengan digital (e commerce) bisa menberikan banyak keuntungan bagi pelaku UKM khususnya yang berorientasi ekspor.
"Pelaku UKM bisa menekan biaya dan waktu karena tak perlu harus ketemu person to persen dengan calon buyers, pembayaran pun juga bisa dilakukan lewat e commerce," ucapnya.
Prakoso menambahkan, UKM perlu mengenal pasar ekspor dan calon buyers melalui pendampingan/fasilitator. Alasannya, agar pelaku UKM bisa meminimalisir kecurangan buyer saat transaksi.
"Tak semua buyer itu jujur dalam melakukan transaksi dagang. Karena banyak juga kasus UKM yang tidak dibayar.meskipun barangnya sudah dikirmkan ke luar negeri," tandasnya.
Untuk diketahui, jumlah UKM yang berorientasi ekspor hanya 5 ribu pelaku saja dibanding total jumlah UKM yang mencapai 57 juta. Sehingga pada 2015 nilai ekspornya relatif kecil atau hanya USD 23 miliar dibanding ekspor non migas yang mencapai USD 145,5 miliar, atau hanya sekitar 16 persen saja.
(mdk/yud)