Cara Pemerintah Mencetak SDM Unggul di Setiap Daerah
Cara Pemerintah Mencetak SDM Unggul di Setiap Daerah
Program TKDV tiap-tiap daerah bisa berbeda tidak harus sama.
Cara Pemerintah Mencetak SDM Unggul di Setiap Daerah
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito mengukuhkan Tim Koordinasi Daerah Revilitasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKDV) Kabupaten Gresik dan TKDV Kabupaten Mojokerto.
Warsito menyampaikan apresiasi tinggi atas Pengukuhan Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Kabupaten Gresik dan Kabupaten Mojokerto.
Karena sudah terjadi sinergitas dan kolaborasi antar stakeholder yang merupakan kunci untuk menyambut future jobs yang merupakan dampak dari revolusi industri di masa mendatang.
Dalam sambutannya, Warsito menyebutkan, terdapat 5 hal terkait Vokasi yaitu pertama setiap daerah mempunyai karakteristik dan kekhasan masing-masing.
Jadi program TKDV tiap-tiap daerah bisa berbeda tidak harus sama.
Kedua Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi tidak hanya bertumpu pada Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja.
Tetapi dapat melibatkan stakeholders di daerah, misal Dinas Pertanian, Dinas UMKM dan sebagainya sesuai dengan arah pembangunan kota/ kabupaten masing-masing.
Ketiga kolaborasi kerjasama dan sinergitas dengan dunia usaha dan dunia industri dapat terjalin dengan erat dan berkesinambungan dalam menanggulangi masalah pengangguran sebagai akibat miss link and miss match serta peningkatan SDM masyarakat.
Keempat anggaran perlu disiapkan secara memadai. Dirjen Bangda Kemendagri telah membuat kode khusus penganggaran program Vokasi.
Manfaatkan itu untuk kepentingan dalam mensejahterakan masyarakat.
Kelima TKNV akan melakukan monev dan melihat efektivitas, efisiensi, dan kualitas capaian sasaran program di setiap TKDV serta akan mengadakan award anugerah vokasi bagi daerah yang berhasil menjalankan revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.
"Terdapat empat indikator evaluasi yang akan dilakukan oleh TKNV dalam melihat kinerja TKDV yaitu mulai dari perencanaan (adanya SIPK), pelaksanaan (program nyata), monev (adanya evaluasi program) dan dampak (pengurangan pengangguran by name by adress) dan pertumbuhan ekonomi),” ujar Warsito.
Warsito menambahkan, pelaksanaan TKDV dalam pemetaan awal paling sedikit meliputi, program dan lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi yang sudah ada (existing).
Potensi daerah (industri kritikal dan kebutuhan tenaga kerja) dan perencanaan tenaga kerja (perencanaan kebutuhan tenaga kerja, karakteristik angkatan kerja).
Warsito juga berharap, TKDV dapat berperan aktif dalam membangun Sistem Informasi Pasar Kerja (SIPK) yang mutakhir, dinamis, dan komprehensif dalam menggambarkan struktur tenaga kerja, karakteristik tenaga kerja, persediaan dan kebutuhan tenaga kerja.
"Saya juga berpesan kepada Bupati Gresik dan Bupati Mojokerto supaya kerjasama dan sinergitas dengan dunia usaha dan dunia industri dapat terjalin semakin erat dan berkesinambungan,” ujar Warsito.
“Sehingga dapat mencetak SDM Unggul dan Berdaya Saing dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat", tambah Warsito.
Secara khusus, Warsito juga menyarankan bagi daerah yang mempunyai potensi pariwisata seperti Kabupaten Mojokerto paling tidak terdapat 3 program yang harus dimulai dijalankan.
Yaitu pembudayaan masyarakat pariwisata, pencetakan tenaga fungsional penyuluh pariwisata, dan memasukkan kurikulum wisata di sekolah yang menjadi kewenamgan daerah.