Pemerintah Punya 400.000 Aplikasi, Pakai Banyak Anggaran
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap pemerintah memiliki ratusan ribu aplikasi yang digunakan hingga saat ini dan memakan biaya yang cukup besar. Maka, dia ingin jumlah aplikasi akan dipangkas untuk menekan biaya operasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap pemerintah memiliki ratusan ribu aplikasi yang digunakan hingga saat ini dan memakan biaya yang cukup besar. Maka, dia ingin jumlah aplikasi akan dipangkas untuk menekan biaya operasional.
Banyaknya aplikasi cerminan transformasi digital dalam pemerintahan untuk mengoptimalisasi dana publik yang ada di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Setidaknya pemerintah secara keseluruhan memiliki 400.000 aplikasi. Setiap kementerian/lembaga juga memiliki database masing-masing.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Mengapa literasi digital penting untuk Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih cerdas dan aman menggunakan internet.
"Bayangkan kita punya 400.000 aplikasi, 24.000 setiap kementerian Lembaga itu punya 2.700 data base sendiri-sendiri. Kita akan menjadikan satu data dan akan menurunkan biaya operasi pemerintah dan meningkatkan reliability nya, dan juga mengintegrasikan yang disebut intergovernmental connection maupun penggunaan aplikasi, jadi enggak setiap orang membuat aplikasi sendiri-sendiri yang tidak interoperable tapi mereka akan lebih terkoordinasi," kata Sri Mulyani dalam Leader's Talk Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), Nusa Dua, Bali, Senin (11/7).
Sehingga, dia berharap kegiatan pemerintahan akan menjadi lebih efisien. Termasuk dalam penggunaan anggaran yang dikucurkan pemerintah.
Di sisi lain, sektor prioritas lainnya adalah keamanan ketika penerapan digitalisasi di pemerintahan. Dia mengakui ada banyak serangan hacker yang diterima ke beberapa situs milik pemerintah.
"Cyber security menjadi sangat penting apalagi sekarang kita sudah menerapkan digital signature, jadi kalau bapak/ibu lihat, pemerintah sudah jarang membawa dokumen, kita semua sekarang elektronik tapi keamanannya harus dijaga," terangnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Anggaran 2 Kementerian Ini Tak Pernah Dipangkas Selama Pandemi
Kemenkeu: Harga Pertalite Tak Naik Bukan Gratisan, Selisih Harga Dibayar APBN
Tak Boleh Bertumpu Pada APBN, Pembangunan Infrastruktur Harus Ramah Investor
Anggota DPR Ramai-Ramai Sentil Pemerintah soal Peningkatan Utang
APBN akan Digunakan untuk Minimalisir Dampak Gejolak Geopolitik Global
Penyerapan Anggaran Perlindungan Sosial Rp188 Triliun di Semester I-2022