Pemerintah Target Kembali Terima Kedatangan Wisatawan Asing Juni 2021
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Raden Kurleni Ukar memastikan, kunjungan wisatawan mancanegara di Tanah Air akan dibuka pada Juni-Juli 2021 mendatang. Pembukaan ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Raden Kurleni Ukar memastikan, kunjungan wisatawan mancanegara di Tanah Air akan dibuka pada Juni-Juli 2021 mendatang. Pembukaan ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pembukaan kunjungan wisman masih sesuai dengan rencana, sesuai arahan presiden, Juni atau Juli," ujarnya dalam acara diskusi Mendobrak Inersia Pemulihan Ekonomi, Selasa (27/4).
-
Apa yang diresmikan oleh Kemenparekraf di Desa Wisata Jerowaru? Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Kenapa Desa Wisata Ketapanrame memiliki daya tarik wisatawan? Kekayaan alam dan budaya yang terjaga menjadi daya tarik wisatawan.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
Meski demikian, pembukaan kunjungan wisman pada Juni-Juli tersebut masih tergantung perkembangan kondisi kasus aktif Covid-19 dan kesiapan daerah dan industri yang akan dibuka.
"Ini kami melakukan pemantauan tiap minggu untuk melihat perkembangan Covid-19, kesiapan industri wisatanya, dan perkembangan kondisi zonasinya apakah sudah membaik atau tidak. Keputusan akhirnya akan didasarkan pada perkembangan tersebut," ujarnya lagi.
Dia menambahkan, untuk kesiapan pembukaan wisata pihaknya juga mengharuskan seluruh wisata lokal memenuhi segala protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
"Ada prakondisi yang perlu dicapai, pandemi terkendali, program vaksinasi terselesaikan, sertifikasi CHSE end to end dan kesiapan industrinya untuk bisa membuka bertahap dan akan terus dievaluasi secara menyeluruh," tuturnya.
CHSE adalah penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
15.015 Sektor Usaha Sudah Daftar Sertifikat CHSE
Berdasarkan catatanya pada tahun ini ada 15.015 sektor usaha pariwisata dan ekonomi yang sudah mendaftar untuk mendapatkan CHSE, yang tersebar di 34 Provinsi. Dari jumlah yang mendaftar sudah ada10.948 usaha yang melakukan submisi dalam proses CHSE dan ada 4.791 usaha yang siap disertifikasi.
"2021 akan dilanjutkan dengan target 6.300 usaha yang sertifikasi dan kerjasama dengan World Bank untuk perluasan program Sertifikasi CHSE dan melakukan program CHSE secara mandiri," jelas Kurleni.
Direktur Eksekutif Core Indonesia, Mohammad Faisal menambahkan, untuk mendorong pariwisata sebenarnya pemerintah masih bisa dengan mengandalkan wisatawan nusantara (Wisnus), karena demandnya terbilang cukup besar.
Selain itu, untuk mendorong industri pariwisata, potensi wisata alam perlu dioptimalkan. Faisal menyarankan agar pemerintah bisa mengoptimalkan pembukaan pariwisata alam.
"Fokus ke wisata alam yang menjauhi kerumunan yang menghindari risiko. Keunggulan kita adalah wisata alam ini. Ini arahnya bukan saja pada saat pemulihan, tapi perlu didorong ke depan," jelas Faisal.
Selain itu, pemerintah juga perlu memprioritaskan vaksinasi di daerah-daerah pariwisata. Kemudian, disarnakn untuk membuka aktivitas wisata pada zona hijau.
(mdk/bim)