Pengusaha Nilai Kehadiran Tol Trans Sumatera Sehatkan Iklim Persaingan
Ketua Bidang Angkutan Orang Organisasi Angkutan Darat (Organda), Kurnia Lesani Adnan, menyambut baik kehadiran Tol Trans Sumatera. Sebab, tol pertama di pulau Sumatera itu diyakini membuat bisnis angkutan umum darat berdaya saing.
Ketua Bidang Angkutan Orang Organisasi Angkutan Darat (Organda), Kurnia Lesani Adnan, menyambut baik kehadiran Tol Trans Sumatera. Sebab, tol pertama di pulau Sumatera itu diyakini membuat bisnis angkutan umum darat berdaya saing.
"Jadi, kebetulan saya itu salah satu operator angkutan umum darat di pulau Sumatera. Tol ini menjadikan bisnis angkutan darat lebih siap bersaing atau apple to apple lah ketimbang dahulu kala," ujar dia dalam webinar Jalan Tol Trans Sumatera Membawa Peradaban dan Perilaku Baru, Rabu (25/11).
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Mengapa transportasi darat menjadi begitu penting di Indonesia? Transportasi darat memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
-
Bagaimana cara jalan tol membantu menekan biaya logistik? Jokowi menilai, pembangunan jalan tol dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa. Sehingga, biaya logistik dapat lebih murah.
-
Apa saja yang menjadi kendala dalam pendistribusian logistik Pemilu di Papua? Seperti, sarana transportasi khusus, misalnya, sewa pesawat atau perahu motor yang dilanjutkan dengan berjalan kaki. Diakui, salah satu kabupaten di Papua yang alokasi untuk distribusi logistik tertinggi adalah Kabupaten Mamberamo Raya yang mencapai Rp10 miliar, karena selain untuk carter atau sewa pesawat atau heli, juga perahu motor dan harus dipikul dengan berjalan kaki selama sekitar tiga hari.
-
Apa tugas utama Perlanja Sira dalam konteks perdagangan di Sumatra Utara? Peran Perlanja Sira begitu penting, pasalnya merekalah yang membawa barang-barang dagangan dari pedalaman menuju ke pesisir atau dermaga agar sampai ke tangan pedagang.
Kurnia menceritakan, sebelum adanya Tol Trans Sumatera, bisnis angkutan darat di kawasan itu hanya didominasi oleh pelaku usaha tertentu. Khususnya, mereka yang dianggap mempunyai modal kuat.
"Karena butuh biaya mahal untuk ongkos beroperasi melewati jalur yang panjang. Medannya juga kan tidak gampang," jelas dia.
Akan tetapi, dengan hadirnya Tol Trans Sumatera yang menawarkan keseragaman prasarana dan sarana serta jarak tempuh yang lebih singkat diyakini akan menciptakan iklim persaingan usaha yang lebih sehat. "Karena tol ini membawa perubahan dan pergeseran konsep bisnis operator lebih adil, sehingga operator harus mengikuti perubahan," imbuh dia.
Oleh karena itu, pihaknya optimis tol pertama di pulau Sumatera itu akan menjadikan bisnis transportasi darat menjadi lebih berkembang. Mengingat setiap pelaku usaha di sektor transportasi darat mempunyai kesempatan sama dalam menjalankan bisnisnya.
"Jadi, kita sangat antusias dan menyambut gembira. Ke depan ini kita semua (pelaku usaha transportasi) akan ramai sepertinya," tandas Kurnia.
Pembangunan Proyek Tol Trans Sumatera Molor Hingga 2 Tahun Akibat Covid-19
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, proyek Tol Trans Sumatera terancam molor hingga dua tahun. Hal tersebut akibat tekanan yang ditimbulkan pandemi Covid-19 pada BUMN yang menggarap pengerjaan proyek tersebut.
"Untuk Trans Sumatera memang saat ini ada beberapa ruas yang perlu kita selesaikan untuk mendapatkan 11 ruas utama. Diharapkan backbone nya bisa tercapai pada 2024 atau mungkin terlambat satu hingga dua tahun. Karena kondisi Covid-19 yang memang memberi tekanan keuangan yang berat pada pengembangnya yaitu Hutama Karya," ujarnya, Rabu (16/9).
Saat ini, proyek Tol Trans Sumatera tetap dilanjutkan dan fokus pada prioritas menyelesaikan 11 ruas utama. Pasalnya, dari beberapa ruas yang sudah terbangun saat ini, memberi dampak positif terhadap arus logistik yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat.
"Kita tetap fokus untuk menyelesaikan 11 ruas yang memang sudah jadi komitmen awal. Dan saat ini konektivitas antara Bakauheni sampai Palembang sudah terjadi. Kalau kita lihat traffic penyeberangan dari Jawa ke Sumatera dan kemudian menggunakan logistik darat sampai ke Palembang sudah meningkat signifikan sekali," paparnya.
Berbeda dengan Trans Sumatera, Trans Jawa kini sudah mulai terealisasi penuh. Adapun pengerjaannya sudah akan mencapai titik ujung Jawa Timur yaitu Probolinggo dan Banyuwangi.
"Di berbagai program yang kita jalankan cukup luas dan mencakup berbagai aspek, saya rasa yang cukup signifikan adalah pembangunan 2 tol backbone, Trans Sumatera dan Trans Jawa. Trans Jawa sudah akan terealisasi penuh, saat ini kita sedang menyelesaikan yang di ujung Jawa Timur yaitu antara Probolinggo sampai dengan Banyuwangi, itu yang belum terkoneksi," tandasnya
(mdk/bim)