Pengusaha pastikan Jokowi naikkan harga BBM subsidi
"Andi Wijayanto (Deputi Tim Transisi Jokowi-JK) kemarin bilang akan ada kenaikan Rp 3.000 per liter."
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi memastikan bahwa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla bakal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Berdasarkan keterangan yang didapatnya dari Andi Wijayanto, Deputi Tim Transisi Pemerintahan Jokowi-JK, harga BBM subsidi bakal naik Rp 3 ribu per liter.
"Pasti dinaikan di pemerintahan Jokowi-JK, kan Andy Wijayanto kemarin bilang akan ada kenaikan Rp 3.000 per liter," kata Sofjan, di Jakarta, Kamis (28/8).
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Bagaimana cara pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM? Implementasinya menunggu revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak rampung.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Apa alasan utama Soeharto memberikan subsidi BBM? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Kenapa subsidi BBM dimulai di era Soeharto? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
Dia kemudian mengatakan masalah penaikan harga BBM subsidi dan pemangkasan anggaran subsidi BBM sudah dibahas sejak lima tahun lalu. Namun, itu tak diimplementasikan secara bertahap oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Biasa enggak berani, sampai di Bali (pertemuan SBY-Jokowi) pun enggak berani untuk menaikan harga BBM, saya percaya tidak naik. Pemerintahan Jokowi-JK ini dinaikan," jelas dia.
Menurut Sofjan, Penaikan harga BBM subsidi bisa berdampak pada melonjaknya harga bahan pangan, ongkos angkutan dan suku bunga bank. Namun, dia yakin, pemerintahan Jokowi-JK dapat meredam efek negatif tersebut.
"Saya pikir bisa hadapi itu, tidak ada spekulasi sehingga tidak cari untung," kata dia.