Pengusaha Tantang Jokowi dan Prabowo Buat Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja
Dia menyebutkan, di era serba digital dan memasuki revolusi industri 4.0, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) akan sangat berpengaruh tidak hanya untuk dunia kerja tapi juga pada angka kemiskinan.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W. Kamdani meminta kedua calon presiden (Capres) RI yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk membuat program meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia.
Dia menyebutkan, di era serba digital dan memasuki revolusi industri 4.0, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) akan sangat berpengaruh tidak hanya untuk dunia kerja tapi juga pada angka kemiskinan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Bagaimana Indonesia menghadapi 4,0. Kita melihat nanti banyak impact pada ketenagakerjaan. Butuh perubahan skill, ketersediaan lapangan pekerjaan juga berkurang. Ini harus hati-hati karena banyak masyarakat yang di bawah angka kemiskinan. Dari segi pendidikan maupun kepelatihan tenaga kerja harus ditingkatkan," kata Shinta saat ditemui di Hotel ShangriLa, Jakarta, Rabu (21/11).
Kompetisi dan daya saing Indonesia sendiri memang sudah banyak perbaikan, tapi tetap harus melihat perbandingan dengan negara lain terutama negara tetangga. Hal itu agar Indonesia terlihat tidak kalah menarik di mata investor dan pelaku bisnis lainnya.
"Misal saya pengusaha, lihat Vietnam dan Indonesia, mana yang lebih mudah dari segi infrastruktur, perpajakan, regulasi dan lain-lain. Capres dan wapres perlu fokus ke sana," tutupnya.
Baca juga:
Presiden Jokowi: Ada 7 Startup Unicorn di ASEAN, 4 Berasal Dari Indonesia
Indonesia Diprediksi Kehilangan Lapangan Kerja Terbesar di ASEAN, Ini Sebabnya
Menaker Hanif: 56 Persen Tenaga Kerja di Dunia Akan Hilang Akibat Teknologi
Menaker Hanif: Indonesia Punya Modal Kuat Jadi Satu Kekuatan Ekonomi Dunia
Tekan Ketimpangan, Presiden Jokowi Sebut UMKM Kunci Pemerataan Pembangunan
Ma'ruf Amin Nilai Pemerintah Jokowi Tegas Terhadap Tenaga Kerja Asing