Penjualan Rest Area Turun 95 Persen Imbas Larangan Mudik
Pemerintah melarang mudik Lebaran pada periode 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Kebijakan tersebut sangat berdampak terhadap bisnis di sektor rest area, lantaran trafik kendaraan yang ke rest area turun 90 persen dari sebelum masa larangan mudik.
Pemerintah melarang mudik Lebaran pada periode 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Kebijakan tersebut sangat berdampak terhadap bisnis di sektor rest area, lantaran trafik kendaraan yang ke rest area turun 90 persen dari sebelum masa larangan mudik.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) R Widie Wahyu GP mengatakan, penurunan penjualan rest area anjlok hingga 95 persen. Hal tersebut semakin diperparah dengan terbatasnya aktivitas truk dan libur kantor.
-
Di mana Rest Area Kledung berada? Dikutip dari Sumbingsegar, rest area Kledung diapit oleh Gunung Sumbing dan Sindoro.
-
Kapan Rest Area Kledung ramai dikunjungi? Saat musim panen, pengunjung bisa menyaksikan aktivitas para petani memetik daun teh.
-
Kenapa Tungku Raksasa di Rest Area Agrowisata Jobong dibangun? Tungku raksasa atau yang dikenal dengan sebutan jobong dulu digunakan sebagai tempat pembakaran batu kapur.
-
Dimana saja rest area di tol Medan-Kisaran? Rest area sepanjang tol Medan-Kisaran menawarkan berbagai layanan seperti toilet yang bersih, area makan, dan minimarket.
-
Dimana lokasi Rest Area Agrowisata Jobong? Salah satu bangunan ikonik yang berkenaan dengan potensi ini adalah keberadaan tungku raksasa di Desa Sedeng, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
-
Apa yang ditemukan di SPBU nakal di rest area KM 42 Tol Japek? “Pada pompa ukur BBM di SPBU ini diduga terpasang alat tambahan berupa switch/jumper yang dapat mempengaruhi hasil penakaran atau mempengaruhi jumlah volume cairan BBM yang diterima".
"Besar banget (dampaknya). Penurunan dari mulai omzet maupun trafik itu sampai 95 persen turunnya. Apalagi hari ini diperparah truk udah mulai gak jalan, kan kantor sudah mulai pada libur, jadi lumayan dalem banget," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (12/5).
Penurunan pendapatan terlihat pada penjualan bahan bakar minyak (BBM) di rest area rata-rata turun 80 persen-90 persen. Sementara pada tenant-tenant di rest area, baik itu brand internasional, nasional, lokal, maupun UMKM rata-rata alami penurunan omzet hingga 95 persen.
"Mereka (tenant) omzetnya hanya 5 persen hingga 10 persen. Bahkan bisa dibilang hampir sama sekali tidak ada penjualan. Tidak ada pendapatan sama sekali," kata Widie.
Kondisi tersebut, kata Widie, membuat pengusaha memutar otak agar bisa menutup kebutuhan dasar pemasaran di rest area. Belum lagi ada kebijakan untuk memberikan sewa terhadap pengelola rest area.
"Beban biaya operasional itu yang pasti sumber daya manusia, listrik, air, dan gas, itu tetep pasti keluar. Kalau tenant bahkan bayar sewa juga ke pengelolanya," jelas dia.
Baca juga:
Kapolri Ingatkan Petugas Bandara Soekarno-Hatta Awasi Ketat WNA-WNI dari Luar Negeri
Gagal Mudik H-1 Lebaran, Penumpang Tukarkan Tiket di Stasiun Pasar Senen
Epidemiolog UI Tak Percaya Data Pemerintah 4.123 Pemudik Positif Covid-19
Jasa Marga: 462.560 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada H-2 Lebaran
Ketua DPR Ingatkan Bandara Jangan Kecolongan Penularan Covid-19
Ketua DPR Bareng Kapolri Akan Tinjau Peniadaan Mudik di Bandara & Cikampek