Penyebab Penetrasi Asuransi Indonesia Rendah
Penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Tercatat berada di level 2,92 persen pada 2020. Berdasarkan data Bank Dunia, penetrasi asuransi RI bahkan di ASEAN berada di tingkat rendah. Lebih rendah daripada Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Tercatat berada di level 2,92 persen pada 2020. Berdasarkan data Bank Dunia, penetrasi asuransi RI bahkan di ASEAN berada di tingkat rendah. Lebih rendah daripada Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Hal tersebut diungkapkan oleh Staf Ahli Bidang Kebijakan dan Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan, Suminto.
-
Apa itu Asuransi Lentera? Asuransi LENTERA merupakan produk Asuransi Berjangka atau term life yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam kehidupan para pemegang polis dan orang tercinta.
-
Kenapa memiliki asuransi bisa membuat hidup lebih tenang? Memiliki asuransi sedari dini dapat membantumu terhindari dari hal-hal buruk yang tak diingini. Selain itu, asuransi juga bisa membuat kehidupan lebih tenang berkat kegunaannya yang mengcover berbagai biaya tak terduga, seperti perawatan rumah sakit, kecelakaan, dan sebagainya.
-
Siapa yang mengeluarkan Asuransi Lentera? Tahukah Anda jika BRI Life, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), melalui anak perusahaan, telah menghadirkan Asuransi LENTERA?
-
Bagaimana Asuransi Tri Pakarta meningkatkan kinerjanya? Nasabah dan mitra semakin percaya dengan Tri Pakarta. Hal ini tentu akan menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan yang terbaik,” kata Koen Yulianto.
-
Apa yang ditawarkan oleh BRI Insurance untuk memberikan keamanan pada sepeda? Dengan memastikan bahwa sepedamu memiliki perlindungan, pastinya hobi gowes pun jadi lebih nyaman dan aman dijalani.
-
Apa itu Garantungan? Kekayaan budaya Batak di Sumatera Utara begitu banyak. Salah satu yang terus dilestarikan adalah alat musik bernama garantungan. Warga lokal juga mengenal alat musik ini sebagai pianonya orang Batak. Saat dipukul menggunakan stik khusus, garantungan akan mengeluarkan suara yang nyaring. Namun dari masing-masing kayu yang dipukul, terdapat deretan nada rendah sampai tinggi yang khas.
"Ini mengidentifikasikan bahwa masih banyak aset, kegiatan ekonomi dan juga masyarakat belum terlindungi dari berbagai risiko," kata Suminto dalam webinar The Iconomics: Insurance Industry Mid-Year Outlook pada Kamis (5/8).
Dijelaskannya, beberapa faktor penghambat adalah persoalan kepercayaan masyarakat dan perlindungan konsumen. Selain itu, literasi dan inklusi mengenai asuransi juga dinilai masih rendah.
"Kita juga memahami tantangan dari sisi sumber daya manusia di industri, dan tentunya terkait dengan inovasi produk dan governance harus terus kita tingkatkan bersama," jelas Suminto.
Inklusi dan Literasi Rendah
Suminto mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019 mencatat bahwa tingkat literasi dan inklusi masyarakat terhadap jasa asuransi masing-masing 19,4 persen dan 13,15 persen. Ini menggambarkan bahwa tingkat literasi dan inklusinya masih rendah.
Rendahnya penetrasi asuransi, menurutnya, mengindikasikan ada permasalahan yang memerlukan solusi secara komprehensif untuk mendorong transformasi berasuransi.
"Namun di sisi lain, kondisi itu menggambarkan pangsa pasar kita masih sangat lebar untuk pendalaman dan pengembangan. Industri asuransi perlu melihatnya sebagai peluang yang perlu dimanfaatkan," ungkap Suminto.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)