Per 25 Oktober 2020, Restrukturisasi Kredit Bank BRI Capai Rp 191,27 T
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat, hingga 25 Oktober 2020, restrukturisasi kredit sebagai bentuk implementasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) bagi debitur terdampak Covid-19 senilai Rp191,27 triliun kepada 2,93 juta debitur.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat, hingga 25 Oktober 2020, restrukturisasi kredit sebagai bentuk implementasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) bagi debitur terdampak Covid-19 senilai Rp191,27 triliun kepada 2,93 juta debitur.
"Ini barangkali record restrukturisasi terbesar sepanjang sejarah, Rp191 triliun," ujar Heru dalam webinar yang ditayangkan di kanal YouTube InfobankTV, Selasa (3/11).
-
Bagaimana cara BRI menurunkan kredit yang direstrukturisasi? Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025," ujarnya penuh optimisme
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
-
Apa yang menjadi alasan BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? “Maka butuh policy seperti rencana pemerintah tersebut, sehingga akan menambah daya jelajah dan konsumsi kredit UMKM di masa yang akan datang. Kami telah lama memperjuangkan hal ini jadi kami menyambut baik rencana tersebut,” ujar Sunarso.
-
Kapan puncak kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.
Lalu dalam penyaluran deposito pemerintah Rp10 triliun (25 Juni-7 Agustus), BRI berhasil melakukan ekspansi kredit hingga Rp30 triliun kepada 695 ribu debitur. Sementara, deposito tambahan Rp15 triliun (25 September-17 Oktober) telah disalurkan Rp15,06 triliun kepada 471 ribu debitur.
Heru melanjutkan, hingga 30 Oktober 2020 penjaminan kredit UMKM telah dilakukan dengan nilai Rp5,76 triliun kepada 9.442 debitur. "Juga subsidi bunga untuk UMKM senilai Rp3,61 triliun kepada 6,57 juta debitur (2 November 2020)," ujar Heru.
Kemudian, untuk Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), BRI telah menyalurkan Rp5,98 triliun kepada 2,4 juta penerima hingga 31 Oktober 2020. Lalu, KUR Super Mikro senilai Rp5,20 triliun untuk 589 ribu debitur per 2 November 2020.
"Terakhir, bantuan subsidi gaji pekerja dan buruh Rp3,27 triliun kepada 2,7 juta penerima (2 Oktober 2020), jadi ini bantuan yang jumlahnya Rp600 ribu, diberikan 2 fase sehingga sampai Desember penerima akan menerima Rp2,4 juta," katanya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bos OJK Optimis Kredit Macet Perbankan Tak Sampai 5 Persen Hingga Akhir 2020
Bos OJK Tegaskan Program Restrukturisasi Kredit Diperpanjang Hingga Maret 2022
Restrukturisasi Kredit Diperpanjang Dinilai Mampu Perbaiki Kinerja Perbankan
Bank BNI Restrukturisasi Kredit Nasabah Rp122 Triliun Hingga Akhir September 2020
OJK Putuskan Perpanjang Relaksasi Restrukturisasi Kredit Hingga 2022
OJK Catat Jumlah Nasabah yang Ajukan Restrukturisasi Kredit Mulai Mendatar