Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Australia Ditandatangani Maret 2019
Hal ini ditegaskan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita. Kata dia, penandatanganan Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Australia itu akan dilakukan bersamaan dengan bisnis forum pada tahun ini. Beberapa produk Indonesia yang berpotensi untuk ditingkatkan ekspornya antara lain produk otomotif.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan akan menandatangani Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Australia atau Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) pada bulan Maret ini. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita.
Kata dia, penandatanganan Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Australia itu akan dilakukan bersamaan dengan bisnis forum pada tahun ini. "Penandatanganan IA-CEPA di bulan Maret ya, sekalian kita adakan forum bisnis," jelasnya di Gedung Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (14/2).
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia melawan Australia? Pada Selasa, 10 September 2024, Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid dengan menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK).
-
Bagaimana Australia mempersiapkan diri menghadapi pertandingan melawan Indonesia? Sebagai sebuah tim, kami yakin dapat bangkit setelah hasil kurang memuaskan sebelumnya," tutupnya.
-
Kapan Timnas Indonesia bermain melawan Australia? Setelah menunjukkan penampilan gemilang bersama Timnas Indonesia dalam pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa malam (10/9/2024), Maarten Paes tidak bisa menahan keinginannya untuk menikmati nasi rendang.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Australia? Indonesia akan bertanding melawan Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, pada Selasa (10/09).
Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Scott Morrison, pada Agustus 2018, telah melakukan finalisasi kesepakatan IA-CEPA. Kedua pemimpin juga berkomitmen akan meneken perjanjian itu pada akhir tahun 2018.
Namun, ketika Australia pada Oktober 2018 berencana untuk memindahkan kedutaannya di Israel ke Yerusalem, dan kemudian --pada Desember 2018-- mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Negeri Bintang David, muncul kekhawatiran bahwa penandatangan IA-CEPA akan terganggu. Terlebih, mengingat Indonesia adalah salah satu negara yang berkomitmen memperjuangkan hak Palestina atas status Yerusalem.
Adapun dengan kerja sama IA-CEPA ini, Indonesia akan memperoleh beberapa manfaat penting dari kerja sama dagang tersebut. Dalam hal perdagangan barang, ekspor Indonesia akan meningkat ke Australia karena Australia telah memberikan komitmen untuk mengeliminasi bea masuk impor untuk seluruh pos tarifnya menjadi 0 persen.
Beberapa produk Indonesia yang berpotensi untuk ditingkatkan ekspornya antara lain produk otomotif (khususnya mobil listrik dan hibrid), kayu dan turunannya termasuk furnitur, tekstil dan produk tekstil, ban, alat komunikasi, obat-obatan, permesinan, dan peralatan elektronik.
Sementara itu, untuk sektor industri atau manufaktur, Indonesia dapat mengakses bahan baku dasar atau penolong produksi yang lebih murah dan berkualitas untuk kemudian diekspor ke negara ketiga.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Akses Perdagangan Indonesia ke Negara EFTA Makin Terbuka
Menko Darmin tunggu putusan Presiden Jokowi soal ratifikasi 7 perjanjian dagang bebas
Pertumbuhan Impor 2019 Diprediksi 7,1 Persen
4 Dampak Tak Terduga Mahalnya Harga Tiket dan Kargo Pesawat
Kenaikan Tarif Kargo Pesawat Hambat Ekspor Perikanan RI
Kerajinan Berbahan Koran Bekas Karya Ibu-Ibu Ini Tembus Pasar Ekspor
Sri Mulyani Ingin Industri Otomotif RI Masuk Peringkat 12 Dunia
Penyederhanaan Aturan Ekspor Kendaraan Utuh Hemat Biaya Logistik Rp 314,4 M
Pemerintah Sederhanakan Aturan Ekspor Kendaraan Jadi