6 Pembelajaran dari Pertandingan Indonesia U-20 melawan Thailand U-20
Ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari pertandingan antara Timnas Indonesia U-20 vs Thailand U-20, Jumat (30/08/2024).
Pertandingan antara Timnas Indonesia U-20 dan Thailand U-20 pada Jumat (30/08/2024) menyimpan sejumlah pelajaran penting. Laga ini merupakan pertemuan kedua bagi Garuda Nusantara dalam ajang Seoul Earth On Us Cup 2024. Selama babak pertama, tim yang dilatih oleh Indra Sjafri mengalami kesulitan dalam mengatur permainan akibat tekanan yang diberikan oleh Gajah Perang di lini tengah. Indonesia mengalami kebobolan satu gol di babak pertama. Namun, di babak kedua, performa Garuda Nusantara menunjukkan peningkatan. Meski demikian, Thailand masih mampu menambah gol. Pada akhirnya, Indonesia U-20 harus menerima kekalahan 2-0 dalam pertandingan ini. Apa saja pelajaran yang dapat diambil dari pertandingan tersebut? Mari kita simak ulasannya di bawah ini, Bolneters.
Semoga cepat sembuh, Ji Da Bin.
Di pertandingan ini, Timnas Indonesia U-20 melakukan sejumlah pergantian pemain. Salah satunya dengan memainkan Ji Da Bin di pertengahan babak kedua.
-
Kenapa pertandingan Timnas Indonesia U-20 melawan Thailand penting? Pertandingan ini merupakan pengulangan dari final Piala AFF U-19 2024 yang berlangsung di Gelora Bung Tomo, Surabaya pada akhir Juli lalu, di mana Indonesia berhasil meraih kemenangan 1-0 berkat gol Jens Raven di menit ke-18.
-
Apa yang terjadi di pertandingan sebelumnya antara Timnas Indonesia U-20 dan Thailand? Pada laga sebelumnya, Timnas Indonesia U-20 mengalami kekalahan 0-2 dari Timnas Thailand U-20 di Mokdong Stadium, Seoul, pada Jumat (30/8/2024) sore WIB.
-
Apa hasil pertandingan antara Timnas Indonesia U-20 dan Thailand U-20? Pertandingan yang berlangsung di Stadion Mokdong pada Jumat (30/08) tersebut berakhir dengan skor 0-2 untuk keunggulan tim lawan.
-
Apa hasil pertandingan Timnas Indonesia U-20 melawan Thailand? Namun, nasib Timnas Indonesia U-20 berubah dengan cepat. Garuda Muda justru mengalami kekalahan 0-2 dari Thailand U-20 pada Jumat (30/8).
-
Apa hasil pertandingan Timnas Indonesia U-20 lawan Thailand? Garuda Muda harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 0-2.
-
Apa yang diraih Timnas Indonesia U-20 setelah menang melawan Thailand? Kemenangan tersebut membawa Timnas Indonesia U-19 meraih trofi juara Piala AFF U-19 2024, yang merupakan trofi kedua dalam sejarah mereka.
73' | 🇮🇩 0-1 🇹🇭
↗️ Ji Da Bin
↙️ Toni
‣ #KitaGaruda ‣ #TimnasDay
‣ #TimnasIndonesiaMandiri pic.twitter.com/jSe3ECo86f
— Timnas Indonesia (@TimnasIndonesia) August 30, 2024
Ia masuk menggantikan Toni Firmansyah. Sayangnya Ji Da Bin tak bertahan lama di lapangan.
Da Bin mengalami cedera lutut saat membantu Indonesia bertahan. Ia terpaksa harus ditarik keluar lapangan.
Da Bin sendiri sempat terlihat kesakitan sampai menangis. Di pinggir lapangan, lutut kanannya harus diberi kompres.
Semoga saja, cederanya tak serius dan ia lekas sembuh. Jadi Da Bin bisa bermain lagi dan bisa membela Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025. Aaammiinnn!
Kesalahan yang Menjadi Pembelajaran Berharga
Timnas Indonesia mengalami kebobolan gol pertama akibat kesalahan yang dilakukan oleh pemain sendiri. Pada momen itu, operan dari Rahmat Syawal tidak cukup kuat dan berhasil diambil alih oleh pemain lawan. Bola tersebut kemudian langsung diteruskan kepada Caelan Ryan, yang dengan sekali tendangan berhasil mencetak gol ke gawang Indonesia. Peristiwa ini menjadi pelajaran penting, tidak hanya untuk Rahmat, tetapi juga untuk seluruh anggota tim. Di masa mendatang, sebaiknya dihindari situasi bola-bola yang tidak aman. Atau lebih baik lagi, bermain dengan lebih hati-hati ketika menghadapi situasi sulit.
Pengelolaan Perasaan
Dalam pertandingan perdana, pertarungan antara Indonesia U-20 dan Argentina U-20 berlangsung dengan cukup sengit dan keras. Beberapa pemain Argentina melakukan body charge yang sangat agresif, yang membuat Muhammad Ragil sempat kehilangan kendali emosinya. Pada pertandingan kedua melawan Thailand, situasinya tidak jauh berbeda. Para pemain Thailand juga menunjukkan permainan yang keras di babak kedua, yang membuat Mufdi Iskandar terpancing emosinya menjelang akhir babak. Setelah terjatuh akibat dilanggar dari belakang, ia terlihat melayangkan sikutan kepada pemain lawan, yang memicu keributan besar. Tentu saja, ini menjadi tantangan bagi tim pelatih. Mereka perlu menekankan kepada para pemain tentang pentingnya mengendalikan emosi. Jika emosi tidak terkendali, seorang pemain bisa kehilangan fokus, sehingga strategi yang telah disusun bisa terganggu dan berpotensi berujung pada kekalahan. Pemain seharusnya fokus pada satu hal: memberikan performa terbaik untuk mengikuti instruksi pelatih demi mencapai kemenangan.
Wasit Rugikan Indonesia?
Dalam pertandingan ini, penampilan wasit kurang memuaskan. Kepemimpinannya dinilai merugikan tim Indonesia. Di babak kedua, ia membiarkan lawan melakukan pelanggaran keras terhadap Arlyansyah Abdulmanan. Arlyansyah ditackle dari belakang, dan lawan juga melakukan tekel dengan kaki terangkat, menghantam betis Arlyansyah dengan keras hingga ia terjatuh kesakitan. Namun, wasit hanya memberikan kartu kuning, meskipun pelanggaran tersebut sangat berbahaya dan seharusnya pemain Thailand mendapat kartu merah. Selanjutnya, wasit juga berperan dalam gol yang dicetak oleh tim Thailand. Menjelang akhir babak kedua, wasit secara tidak sengaja ditabrak oleh salah satu pemain Indonesia yang berusaha menerima operan. Bola yang lepas kemudian diambil oleh pemain Thailand, yang berhasil mencetak gol kedua bagi Gajah Perang. Meskipun demikian, wasit tidak menghentikan pertandingan dan tetap mengesahkan gol tersebut. Dalam situasi ini, sebenarnya wasit tidak berkewajiban untuk menghentikan permainan, karena dianggap sebagai bagian dari lapangan. Oleh karena itu, tabrakan antara pemain dan wasit setara dengan tabrakan pemain dengan tiang gawang, tersandung rumput, atau terantuk bendera sudut.
Isu di Sektor Penyerangan
Timnas Indonesia U-20 menghadapi kendala di sektor serangan. Mereka mengalami kesulitan dalam menciptakan peluang dari situasi permainan terbuka. Skuad muda Indonesia ini beberapa kali berhasil mengancam pertahanan Thailand U-20, namun mereka mengalami masalah dalam memberikan umpan akhir. Mereka kesulitan untuk memberikan operan yang dapat menghasilkan gol bagi rekan-rekannya. Permasalahan tidak berhenti di situ. Ketika ada pemain yang mendapatkan kesempatan untuk melepaskan tembakan, akurasi tembakannya sering kali kurang memadai. Misalnya, tembakan M. Ragil dengan kaki kiri saat melawan Argentina, serta tembakan Camara Ousmane dalam pertandingan melawan Thailand. Indra Sjafri tentunya harus berusaha keras untuk menyelesaikan masalah ini.
Kekalahan? Tidak jadi soal.
Timnas Indonesia U-20 memang mengalami kekalahan. Namun, hasil tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, ini hanya merupakan pertandingan uji coba, dan tujuan dari uji coba adalah untuk mengidentifikasi kekurangan dan memperbaikinya agar dapat tampil lebih baik di pertandingan resmi. Oleh karena itu, bagi pemain seperti Rahmat Syawal, tidak perlu terlalu memikirkan kesalahan yang telah dibuat. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana ia dapat bangkit setelah melakukan kesalahan tersebut. Selain itu, pertandingan melawan Thailand ini tampaknya dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman bermain kepada para pemain yang sebelumnya tidak diturunkan. Dengan tambahan pengalaman tersebut, diharapkan mereka dapat berkembang lebih baik dan bersaing dengan para pemain yang sering menjadi starter, sehingga kualitas tim tetap merata.
Kinerja Timnas Indonesia U-20
Rabu, 28 Agustus 2024
- Tim Nasional Indonesia U-20 menang 2-1 atas Tim Nasional Argentina U-20
Jumat, 30 Agustus 2024
- Tim Nasional Indonesia U-20 kalah 0-2 dari Tim Nasional Thailand U-20
Minggu, 1 September 2024
- 17:30 WIB - Pertandingan Tim Nasional Indonesia U-20 melawan Korea Selatan - disiarkan di Indosiar dan Vidio
CATATAN: Akses live streaming konten olahraga di Vidio memerlukan langganan paket Platinum atau Diamond (Platinum + Premier League). Paket Platinum tersedia mulai dari Rp39 ribu per bulan, sedangkan paket Diamond mulai dari Rp59 ribu per bulan. Harga dapat berubah sesuai kebijakan redaksi Bola.net.