Menganalisis Taktik Indra Sjafri Ramu Timnas Indonesia Lawan Korsel Sore Ini
Setelah kalah dari Thailand, Timnas Indonesia U-20 akan menghadapi Korsel di ajang Seoul Earts on Us 2024, Minggu (1/9/2024).
Setelah menciptakan kejutan dengan mengalahkan Argentina, Timnas Indonesia U-20 justru mengalami kekalahan dari tim muda Thailand. Apa pelajaran berharga yang dapat diambil dari pertandingan ini? Timnas Indonesia U-20 bertanding melawan Thailand di Stadion Mokdong, Seoul, Korea Selatan, pada Jumat (30/8/2024) sore WIB.
Dalam pertandingan lanjutan Seoul Earth on Us (EoU) Cup 2024 ini, Indonesia yang sebelumnya diunggulkan, justru harus menelan pil pahit dengan kekalahan dua gol tanpa balas. Garuda Muda sempat optimis setelah pada laga perdana berhasil menaklukkan tim kuat Argentina dengan skor tipis 2-1.
-
Apa pertandingan Timnas Indonesia? Duel menarik akan tersaji saat Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi.
-
Strategi apa yang dipakai Timnas Indonesia? 'Strategi bertahan adalah kunci keberhasilan,' ungkap Towel dalam sebuah siniar di kanal Sportify Indonesia.
-
Bagaimana cara Timnas Indonesia menyerang? Timnas Indonesia berhasil memulai perjalanan mereka di Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan baik, setelah menahan imbang Arab Saudi di pertandingan pertama mereka. Skuad Garuda, julukan untuk Timnas Indonesia, sempat unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak oleh Ragnar Oratmangoen, sebelum Arab Saudi menyamakan kedudukan melalui Musab Al-Juwayr. Pada pertandingan ini, Indonesia memilih untuk bermain defensif dan melancarkan serangan balik yang cepat, yang terbukti efektif.
-
Bagaimana Timnas Indonesia bermain? Shin Tae-yong umumnya menerapkan formasi 3-4-2-1 dalam permainan. Dalam susunan ini, terdapat tiga bek tengah yang berbaris sejajar.
-
Apa strategi yang mungkin dijalankan Timnas Indonesia? Melihat dari pertandingan melawan Arab Saudi sebelumnya, timnas kemungkinan besar akan mengadopsi strategi yang lebih defensif, membiarkan lawan menguasai bola, dan menunggu peluang untuk melakukan serangan balik.
-
Bagaimana strategi Timnas Indonesia menghadapi Filipina? Pelatih Shin Tae-yong diperkirakan akan melakukan sejumlah perubahan dalam susunan pemain untuk menjaga stamina tim. Formasi 3-4-3 masih menjadi pilihan utama, dengan kembalinya Marselino Ferdinan setelah menjalani sanksi kartu merah.
Namun, di hadapan anak-anak Thailand, Dony Tri Pamungkas dan rekan-rekan tidak mampu memberikan perlawanan dan harus menyerah tanpa banyak usaha. Baru sepuluh menit pertandingan berlangsung, gawang I Wayan Artha Wiguna sudah kebobolan. Caelan Tanadon Ryan, penyerang Thailand, berhasil mencetak gol setelah memanfaatkan kesalahan yang dilakukan Rahmat Syawal. Tak lama sebelum pertandingan berakhir, Pasukan Gajah Perang, julukan untuk Thailand, kembali menambah keunggulan lewat gol yang dicetak oleh Rattaphum Phankhechon.
Strategi Tidak Berjalan dengan Baik
Apa yang terjadi? Meskipun keberuntungan tampak enggan berpihak, strategi yang diterapkan oleh pelatih Indra Sjafri tidak sepenuhnya efektif. Di babak pertama, terlihat jelas bahwa Dony Tri Pamungkas dan rekan-rekannya bermain dengan sangat monoton tanpa adanya variasi dalam serangan. Umpan-umpan pendek yang dilakukan dari kaki ke kaki tidak berjalan dengan baik.
Dengan kata lain, sering terjadi kesalahan umpan dan keterlambatan dalam menyambut atau menerima bola. Hal ini menyebabkan bola beberapa kali berhasil direbut oleh lawan. Dony Tri Pamungkas dan timnya juga tampak ragu untuk melepaskan umpan-umpan panjang, padahal penyerang seperti Marselinus Ama Ola, Muhammad Ragil, dan Riski Afrisal memiliki kecepatan yang baik. Masih di babak pertama, Garuda Muda berhasil menciptakan peluang pada menit ke-18, tetapi sayangnya, tembakan Marselinus Ama Ola tidak membuahkan hasil karena kurangnya ketenangan. Di lini tengah, yang biasanya menjadi kekuatan utama, kali ini tidak terlihat berfungsi dengan baik. Tony Firmansyah, Maouri Ananda, dan Dony Tri Pamungkas, yang diandalkan sebagai gelandang, sering kalah dalam duel, sehingga Thailand dengan mudah dapat memberikan tekanan.
Transformasi di Putaran Kedua
Memasuki babak kedua, Indra Sjafri segera melakukan empat pergantian pemain dari semua posisi, termasuk kiper. Pemain yang diturunkan adalah Rifky Tofani (kiper), Meshaal Hamzah (bek), Ousmane Camara (striker), dan Aditya Warman (gelandang). Tak puas dengan perubahan tersebut, Indra Sjafri juga menambah pemain baru di pertengahan babak kedua, yaitu Arlyansyah Abdulmanan (striker) dan Ji Da Bin (gelandang).
Namun, kehadiran pemain-pemain baru ini tidak berhasil meningkatkan performa terbaik tim Indonesia. Thailand masih mampu membaca strategi yang diterapkan oleh anak-anak asuh Indra Sjafri dan dengan cerdik "memaksa" Garuda Muda mengikuti ritme permainan mereka. Indonesia sebenarnya memiliki beberapa peluang. Pada menit ke-51, Iqbal Gwijangge yang menerima umpan dari sepak pojok Riski Afrisal tidak berhasil mengalahkan kiper Thailand, Anut Samran, karena bola melenceng dari sasaran. Hanya tujuh menit kemudian, Ousmane Camara juga gagal mencetak gol, di mana ketenangannya kembali menjadi kendala. Tendangan Ousmane Camara melebar dari gawang, padahal jika ia bisa lebih tenang, hasilnya mungkin akan berbeda.
Ayo Semangat!
Sebenarnya, Thailand tidak begitu menonjol. Terlebih lagi, dalam pertandingan pembuka, tim yang dilatih oleh Emerson Pereira kalah telak dari tuan rumah Korea Selatan dengan skor 1-4. Sebelum pertandingan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah memberikan peringatan agar Garuda Muda tidak terbawa suasana setelah meraih kemenangan mengesankan atas Argentina.
"Walaupun kita bisa mengalahkan Argentina, tim yang peringkatnya jauh lebih tinggi, ingatlah untuk tidak bersikap sombong atau angkuh," ujar Erick Thohir.
Kekalahan dari Thailand menjadi tugas berat yang harus ditangani oleh pelatih dan seluruh pemain. Dalam pertandingan terakhir melawan Korea Selatan pada Minggu (1/9/2024), Garuda Muda dituntut untuk meraih kemenangan. Kita nantikan strategi terbaik yang akan diterapkan oleh Indra Sjafri dalam pertandingan melawan tuan rumah Korea Selatan sore ini.