Pertamina akui punya bisnis gas terintegrasi dari hulu hingga hilir
85 persen gas Pertamina berhubungan dengan minyak dan sangat bergantung pada akses ke infrastruktur midstream-hilir.
PT Pertamina (Persero) mengaku telah mengintegrasikan rantai bisnis gas dari hulu ke hilir untuk menjamin monetisasi aset dan optimasi produksi hulu. 85 persen gas yang diproduksi Pertamina harus berhubungan dengan minyak dan sangat bergantung pada akses ke infrastruktur midstream dan hilir.
"Pertamina telah melakukan investasi signifikan untuk membangun pipa transmisi guna menjamin monetisasi cadangan hulu dan optimasi produksi gas nasional," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/1).
-
Di mana Pertamina menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru? Di tahun 2022, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di Blok Mahakam puluhan miliar kaki kubik gas dan jutaan barel minyak.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Kenapa Pertamina membentuk Satgas RAFI? Sukses Layani Jutaan Pemudik, Pertamina Resmi Tutup Satgas RAFI Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) PT Pertamina (Persero) tahun 2024 telah sukses melayani kebutuhan energi jutaan pemudik di seluruh Indonesia.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Dimana Pertamina menambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Menurut Wianda, Pertamina di hulu (upstream) mengoperasikan sejumlah ladang gas dengan produksi rata-rata sebesar 1.700 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Bahkan, pada 2018, Pertamina akan menjadi operator sekaligus pemegang hak partisipasi terbesar di blok gas terbesar di Indonesia, Blok Mahakam di Kalimantan Timur.
"Kami juga menjalankan bisnis gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) baik untuk pasar domestik maupun internasional," kata dia.
Pertamina juga mengoperasikan PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) yang memproduksi LNG. DSLNG tercatat mendapat pasokan gas alam dari PT Pertamina EP area Matindok, PT Pertamina Hulu Energi Tomori Sulawesi, dan perusahaan lainnya. Sementara itu untuk midstream, kata Wianda, Pertamina memiliki dan mengoperasikan kilang penerima LNG, PT Nusantara Regas.
Pertamina menguasai 60 persen saham PT Nusantara Regas dan 40 persen dikuasai PT Perusahaan Gas Negara (Persero). BUMN migas ini juga mengoperasikan kilang-kilang LPG yang dioperasikan PT Badak NGL di Bontang, Kalimantan Timur.
Untuk downstream, Pertamina mendistribusikan gas ke berbagai sektor mulai listrik, pupuk hingga industri dan mendistribusikan LPG domestik, baik dalam bentuk penugasan pemerintah (public service obligation/PSO) maupun non-PSO.
Sementara itu, Ketua Koordinator Gas Industri Kadin Indonesia Achmad Widjaja mengatakan Pertamina selama ini sebenarnya sudah mempunyai unit usaha yang terintegrasi, termasuk di sektor gas mulai dari hulu sampai ke hilir. Untuk itu, pemerintah harus terus mendorong Pertamina mengoptimalkan pemanfaatan gas secara lebih maksimal.
Apalagi bisnis gas perseroan sudah terintegrasi sehingga dari sisi pasokan gas sudah terjamin. Pertamina, kata dia, hanya tinggal meningkatkan lagi ketersediaan infrastruktur.
"Dengan penguasaan terhadap Blok Mahakam dan Masela, yang notabene ladang gas terbesar, Pertamina akan memiliki jaminan pasokan gas yang lebih besar lagi," kata Achmad.
(mdk/sau)