Pertamina bantah lamban menangani tumpahan minyak Balikpapan
Saat diketahui ada tumpahan minyak di perairan Balikpapan, pada 31 Maret 2018 Pertamina langsung menurunkan penyelam. Penyelaman memakan waktu hingga dua minggu. Sumber tumpahan berasal dari pipa pemasok minyak mentah dari Tanjung Penajam ke Kilang Balikpapan dengan ukuran 20 inch sepanjang 3,6 kilo meter (km).
PT Pertamina (Persero) membantah perusahaannya lamban dalam mencari sumber tumpahan minyak di teluk Balikpapan. Perseroan menilai pencarian sumber tumpahan minyak dilakukan di bawah laut sehingga prosesnya cukup sulit dan memakan waktu.
"Waktu itu butuh waktu. Kan tidak semudah itu angkat pipanya juga. Butuh waktu," tutur Direktur Pengelolaan Pertamina, Toharso, di Jakarta, Selasa (17/8).
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Dimana Pertamina menyelenggarakan Workshop Influencer BUMN? Program yang dilakukan di 8 kota di Indonesia ini, diikuti para pegawai BUMN dari berbagai perusahaan, khususnya para influencer atau penggiat media sosial milenial dan generation-Z.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Mengapa Pertamina melakukan peninjauan ke kilang dan SPBU? Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan Pertamina mulai dari unit produksi hingga distribusinya siap untuk merespon kebutuhan mudik Nataru.
Dia menjelaskan, sumber tumpahan berasal dari pipa pemasok minyak mentah dari Tanjung Penajam ke Kilang Balikpapan dengan ukuran 20 inch sepanjang 3,6 kilo meter (km). Saat diketahui ada tumpahan minyak di perairan Balikpapan, pada 31 Maret 2018 Pertamina langsung menurunkan penyelam untuk mencari sumber kebocoran dengan menyusuri pipa. Karena proses penyelaman terbatas waktu dan jarak pandang maka baru diketahui sumber kebocoran tiga hari kemudian, yang terletak 600 meter dari kilang.
"Itu menyelam kenapa lama, penyelam tidak bisa 1 jam di kedalaman 20 meter. Karena itu pipa putus kami tidak tahu, soal pipa putus kami ragu, pagi itu diselam, setelah 3 hari baru ketemu ada foto ada video," papar Toharso.
Menurut Toharso, saat proses pencarian sumber kebocoran Pertamina sudah melakukan penghentian pasokan minyak mentah ke Kilang Balikpapan. Dia mengakui, masih ada kelemahan dalam mendeteksi kebocoran pada pipa, karena prosesnya masih manual.
"Apakah minyak ini ngocor terus tidak, kita mengoperasikan satu pompa. Jadi tidak ada kesengajaan kita membiarkan itu terus mengalir. Ada Proteksi pipa, memang seharunya diproteksi sistem digital, karena pipa dibuat tahun 1997 ini memang kerjanya masih manual oleh operator, jadi pakai telpon secara estafet komunikasi itu baru dihentikan," jelasnya.
Saat ini, Pertamina tengah menunggu surat sanksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), atas kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pertamina belum bisa menanggapi sanksi admistrasi yang akan dijatuhkan KLHK. Sebab, instansi tersebut belum melayangkan surat sanksi. "Pertamina kan belum ada surat. Nanti surat dulu," kata Toharso.
Menteri KLHK Siti Nurbaya mengatakan, Pertamina akan dijatuhkan sanksi karena sistem yang dimiliki dalam mendeteksi tumpahan minyak masih lemah, sehingga penganan sumber tumpahan minyak terbilang lambat. "Tapi kan Pertamina ketahuan sistemnya lemah juga bakal kena sanksi," kata Menteri Siti.
Menurut Menteri Siti, jika sistem Pertamina dalam mendeteksi tumpahan minyak baik, maka kebocoran minyak tidak berlangsung lama dan dampak pencemaran lingkungan tidak meluas.
"Jadi kalau sistemnya baik maka tidak perlu tujuh jam tidak perlu sampai kebakar, kalau sistemnya otomatis ketika terjadi perubahan bunyi atau apa sehingga bisa ditangani," ujarnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Pertamina dapat hak kelola 8 blok migas kompensasi harga BBM dilarang Jokowi naik
Sistem deteksi tumpahan minyak lemah, alasan Pertamina kecipratan sanksi KLHK
Holding BUMN Migas terbentuk, PGN dan Pertamina tukar anak usaha
Tumpahan minyak di Balikpapan, Pertamina segera diberi sanksi Kementerian LHK
Cegah gejolak politik, Premium tetap dijual selama Asian Games dan pertemuan IMF
Pertamina siapkan pipa pengganti di Teluk Balikpapan
Daftar terbaru harga BBM Pertamina, Shell dan Total