Pertamina Cari Cadangan Energi Baru untuk Penuhi Kebutuhan Nasional
Sambil menunggu cadangan energi baru tersebut, Pertamina tengah memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan sumber energi baru. Menggunakan teknologi yang ada, Pertamina akan membangun industri yang bisa memproses kelapa sawit menjadi bahan bakar minyak.
Senior Vice President Corporate Strategic Growth at PT Pertamina (Persero), Daniel S Purba mengatakan tingginya kebutuhan energi nasional membuat Pertamina harus mencari sumber energi cadangan baru.
"Mudah-mudahan dalam waktu beberapa tahun mendatang kita bisa mendapatkan cadangan energi baru," kata Daniel dalam diskusi Masa Depan Energi Fosil Indonesia, Jakarta, Rabu (21/10).
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
Sambil menunggu cadangan energi baru tersebut, Pertamina tengah memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan sumber energi baru. Menggunakan teknologi yang ada, Pertamina akan membangun industri yang bisa memproses kelapa sawit menjadi bahan bakar minyak.
"Saat ini biodiesel ini sudah dimanfaatkan, ke depan teknologi yang tersedia ini juga bisa dipelajari dan akan dibangun semacam green evantery atau proses CPO yang jadi bahan bakar minyak," kata Daniel.
Langkah ini diambil Pertamina untuk mencegah terjadinya perubahan iklim yang berdampak pada semua aspek kehidupan manusia. Namun di sisi lain, kebutuhan akan energi nasional nyatanya terus meningkat.
"Memang Pertamina sudah mengantisipasi situasi yang ada karena selama ini Pertamina yang selalu berupaya menyediakan energi BBM dan LPG kepada masyarakat," tuturnya.
Impor Energi
Akibatnya mau tidak mau Pertamina mengimpor kebutuhan energi yang kurang tersebut dari luar negeri. Maka, untuk mengurangi ketergantungan tersebut, pihaknya akan memaksimalkan sumber daya yang ada.
Di antaranya dengan memaksimalkan solar sawit dan pengelolaan batubara. Hilirisasi batubara yang akan menghasilkan dimetil eter (DME) dan metanol ini juga sudah menjadi rencana Pertamina.
"Ini juga sudah masuk plan Pertamina untuk memproduksi DME dan metanol untuk campuran bahan bakar minyak," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)