Pertamina: Harga Premium sebenarnya Rp 8.600 dan Solar Rp 8.350 per liter
Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar mengatakan, jika mengacu formula pembentukan, harga Premium 103,92 persen Harga Indeks Pasar (HIP) RON 88 + Rp 830 per liter +2 persen harga dasar seharusnya harga Premium Rp 8.600 per liter.
PT Pertamina (Persero) mengakui harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar subsidi yang ditetapkan pemerintah tidak sesuai dengan harga aslinya. Ini terjadi karena pemerintah tidak menaikkan harga dua jenis BBM tersebut sesuai dengan tingginya harga minyak dunia saat ini.
Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar mengatakan, jika mengacu formula pembentukan, harga Premium 103,92 persen Harga Indeks Pasar (HIP) RON 88 + Rp 830 per liter +2 persen harga dasar seharusnya harga Premium Rp 8.600 per liter.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM jika Program Langit Biru Tahap 2 dijalankan? “Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,” terang Nicke.
Namun pemerintah memutuskan harga Premium tetap Rp 6.450 per liter, untuk wilayah penugasan di luar Jawa, Madura dan Bali. Dengan begitu Pertamina mengganggu selisih harga jual sebesar Rp 2.150 per liter.
"Harusnya Rp 8.600 per liter sementara harga penetapan Rp 6.450 perliter," kata Iskandar, saat rapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Senin (19/3).
Untuk pembentukan harga Solar mengacu pada formula 102,38 persen HIP minyak solar + 900 per liter di kurangi subsidi Rp 500 per liter, dengan begitu harga Solar sesungguhnya Rp 8.350 per liter. Namun pemerintah memutuskan harga solar subsidi tetap Rp 5.150 per liter, maka antara harga jual dengan harga beli BBM Rp 3.200 per liter.
Atas selisih tersebut, selama Januari sampai Februari 2018 Pertamina telah menanggung kerugian sebesar Rp 3,9 triliun. Untuk diketahui, Premium dan Solar subsidi yang ditetapkan sejak April 2016 sampai saat ini mengacu pada harga minyak dunia pada kisaran USD 44 perbarel, sementara saat ini harga minyak dunia sudah berada di level USD 60 per barel.
"Kerugian biaya sampai Februari kita bicara 2018 secara formula potensial loss Januari-Februari Rp 3,9 triliun," tutup Iskandar.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dalam 2 bulan, Pertamina rugi Rp 3,9 triliun jual Premium dan Solar
Pemerintah tak kompak, bos Pertamina bingung jalankan kebijakan BBM standar Euro 4
Harga Pertamax tetap, bensin di Total dan Shell kompak naik
Penambahan subsidi Solar bantu pulihkan keuangan Pertamina
DPR minta pemerintah kaji ulang PP holding migas, ini alasannya