Pertamina Kembangkan Produk BBM Rendah Sulfur, Harganya Bakal Disubsidi?
Pertamina produksi BBM jenis baru dengan memiliki spesifikasi berupa bahan bakar Solar 50 part per million (ppm).
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Isa Rachmatarwata buka suara soal inisiasi peluncuran produk BBM jenis baru rendah sulfur. Kabarnya BBM tersebut memiliki spesifikasi berupa bahan bakar Solar 50 part per million (ppm).
Anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani ini menegaskan belum ada pembahasan lebih lanjut terkait subsidi untuk jenis BBM baru tersebut.
"Nanti kita bicarakan itu (BBM rendah sulfur)," kata Isa saat ditemui usai menghadiri acara Launching Implementasi Komoditas Nikel dan Timah Melalui Simbara, di Kementerian Keuangan, Senin (22/7).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah tengah melakukan kajian pembuatan BBM jenis Solar baru agar hasil pembuangan pada kendaraan bisa lebih bersih.
Di sisi lain, Pemerintah juga sedang menghitung besaran volume dan menyiapkan titik-titik peluncuran dari jenis BBM terbaru ini, termasuk nilai keekonomiannya. Pasalnya, semakin bagus kualitas suatu bahan bakar maka akan berpengaruh terhadap harga.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman menyatakan siap menjalankan Produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru rendah sulfur milik PT Pertamina (Persero).
Produk BBM rendah sulfur itu akan diambil dari Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Dia menyebutkan, KPI akan mengalokasikan hingga 900 ribu barel.