BBM Jenis Baru Dijual Mulai 17 Agustus, Ternyata Spesifikasi Solar
Produk baru itu nantinya mulai ada di tiga SPBU Jakarta, pada 17 Agustus, dengan spesifikasi berupa bahan bakar solar 50 part per million (ppm).
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengaku siap memasok bahan bakar minyak (BBM) jenis baru rendah sulfur yang direncanakan akan diuji coba di tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta.
"Oh siap, kita tadi habis koordinasi pokoknya nanti, siap low sulfur," kata Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman dikutip dari Antara Jakarta, Rabu (17/7).
Dirinya mengatakan produk baru itu nantinya mulai ada di tiga SPBU Jakarta, pada 17 Agustus, dengan spesifikasi berupa bahan bakar solar 50 part per million (ppm).
"Nanti kita support Patra Niaga yang untuk 17 Agustus, kalau ga salah ditunjuk 3 SPBU dulu di Jakarta," katanya.
Dia menjelaskan proses distribusi BBM jenis baru yang termasuk Euro 4 itu berasal dari kilang minyak Balongan atau Refinery Unit (RU) VI yang sebelumnya sudah memproduksi bahan bakar ultra low sulfur. Adapun jumlah suplai yang bisa diberikan kilang Balongan untuk solar 50 ppm itu sebanyak 900 ribu barel per bulan.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah berencana meluncurkan BBM rendah sulfur yang memiliki spesifikasi Euro 4 yang berstandar internasional agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan tidak ada pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“Tidak ada pembatasan BBM,” kata Airlangga saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (16/7).
Dia mengatakan pemerintah masih mempersiapkan skenario program yang kemudian bakal dilaporkan ke Presiden RI Joko Widodo.
Hingga sejauh ini, dia meminta para pemangku kebijakan untuk melakukan sosialisasi terlebih dulu agar program dapat tepat sasaran.