Pertamax

Pertamina memproyeksikan kebutuhan BBM saat libur natal dan tahun baru akan naik 5 persen.

BBM jenis Pertamax milik pemerintah sempat ramai dipertanyakan kualitasnya setelah viral kerusakan mesin pada sejumlah kendaraan.

Mufti Anam memprotes kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, soal larangan ojek online (ojol) menggunakan BBM subsidi Pertalite.

Tri mengungkapan, setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan endapan di dalam bahan bakar kendaraan tersebut.

Saat ini, terdapat tiga macam SPBU Pertamina yaitu COCO, CODO, DODO.

Hasil investigasi Pertamina, kendaraan yang dilaporkan mengalami kendala mesin hanya terjadi di merk kendaraan dan tipe tertentu.

Hasilnya dinyatakan bahwa kualitas Pertamax telah memenuhi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan ESDM.

Ahli ITB menjelaskan penyebab kerusakan mesin kendaraan di Cibinong, bukan karena Pertamax.

Endapan ini dapat menyebabkan mobil kehilangan tenaga karena menyumbat filter sebelum bahan bakar mencapai pompa.

Pertamina terus melalukan tracking kendaraan-kendaraan yang mengalami masalah pada mesinnya.

Lonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.

Angka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.

Kenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.

Video seorang pemotor ditegur usai serobot antrean karena isi pertamax ramai di media sosial.

Pertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.

Per tanggal 1 Oktober, harga Pertamax menjadi Rp14.000 per liter.

Harga Pertamax saat ini Rp14.000 sementara di Pertashop Rp13.850 per liter.

Pertamina telah menaikkan harga Pertamax per 1 Oktober 2023 menjadi Rp14.000 per liter.

Kenaikan harga BBM non subsidi hanya akan dirasakan oleh masyarakat kaya.

Penghapusan Pertalite bukan hanya putusan satu instansi saja. Banyak hal juga yang perlu dipertimbangkan.