Pertamina: Indonesia swasembada migas pada 2025
"Pertamina pernah menjanjikan ke pemerintah akan punya produksi 1,9 juta boepd."
Pertamina International EP memprediksi Indonesia baru bisa swasembada minyak dan gas pada 2025. Pada saat itu produksi Pertamina bisa mencapai sekitar 1,9 juta barel setara minyak per hari (boepd). Sedangkan kebutuhan masyarakat sekitar dua juta barel per hari.
Demikian diungkapkan Presiden Direktur Pertamina Internasional EP Slamet Riadhy, Jakarta, Selasa (22/12).
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Apa saja penghargaan yang diterima Pertamina? Dua kategori penghargaan yang berhasil diraih Pertamina adalah Kategori Mitra dengan Inovasi Terbanyak dan Kategori Mitra dengan Komitmen Pendanaan Terbanyak.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pertamina Patra Niaga di Indonesia Timur? Demi mewujudkan availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability yang lebih baik dan efisien bagi masyarakat di Indonesia Timur, Pertamina Patra Niaga terus mempercepat proses penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan tanki BBM di Maumere, Nusa Tenggara Timur dan dua (2) tanki LPG di Bima, Nusa Tenggara Barat dan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Slamet menjelaskan, Indonesia telah menjadi importir minyak sejak 2003. Ini seiring produksi migas dalam negeri lebih kecil dari kebutuhan masyarakat.
"Defisit semakin membesar. pada 2015 tingkat konsumsi 1.500 juta bopd dan produksi 825 bopd belum cost recovery dan profit sharing," jelasnya.
Jika dibiarkan, maka produksi minyak Pertamina bakal menurun menjadi 600 ribu barel per hari pada 2025. Sedangkan kebutuhan masyarakat mencapai 2 juta barel.
Untuk mengantisipasi itu, Pertamina giat melakukan ekspansi ke luar negeri. Pertamina berkomitmen pada Pemerintah untuk menyumbang produksi 1,9 juta boepd pada 2025.
"Dalam keadaan seperti itu, pertamina pernah menjanjikan ke pemerintah akan punya produksi 1,9 juta boepd," ungkapnya.
Saat ini, Pertamina memiliki lapangan migas di Irak, Aljazair, dan Malaysia. Lapangan migas itu ditargetkan menyumbang 700 ribu boepd pada 2025.
(mdk/yud)