Pertamina Tambah 394 Ribu Tabung Gas 3 Kg untuk Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem Jateng
Beberapa wilayah di Jawa Tengah pekan lalu mengalami hambatan penyaluran karena akses jalan yang terkena banjir.
Beberapa wilayah di Jawa Tengah pekan lalu mengalami hambatan penyaluran karena akses jalan yang terkena banjir.
- Terungkap, Ini Langkah Subholding Gas Jaga Keandalan Pipa Minyak dan BBM
- Muncul Semburan Gas di Kuningan Jakarta Selatan, Ternyata Pipa Pertamina Bocor
- Pertamina: Distribusi BBM ke Jawa Timur Tak Terganggu Akibat Truk Tangki Terbakar di Tol Ngawi
- Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Pertamina Tambah 394 Ribu Tabung Gas 3 Kg untuk Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem Jateng
PT Pertamina (Persero) tambah pasokan 394.000 tabung gas LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Distribusi gas akan difokuskan ke wilayah terdampak cuaca ekstrem.
Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan kedatangan pasokan tabung gas sempat tertunda karena kapal pengangkut terkendala cuaca saat hendak bersandar di pelabuhan Semarang, Jawa Tengah.
Meski demikian, Brasto mengatakan penambahan pasokan gas LPG, khususnya berukuran 3 kg dapat terus dioptimalkan.
"Sebagai gambaran, pada Kamis kemarin (21/3) penyaluran harian mencapai 1.614.150 tabung atau 8,1 persen di atas rata-rata normal penyaluran harian di Jateng dan DIY,” ujar Brasto, Sabtu (23/3).
Brasto menyampaikan, cuaca ekstrem yang terjadi sejak pertengahan Maret di Jawa Tengah dan DIY, berdampak pada tingginya gelombang di laut Jawa.
Akibatnya, beberapa kapal Pertamina yang sudah tiba tepat waktu di pelabuhan tidak dapat bersandar hingga berhari-hari.
“Kondisi gelombang yang tinggi pada saat itu membuat pipa yang seharusnya dapat terpasang untuk mengalirkan stok gas dari kapal ke Terminal LPG tidak dapat kami sambungkan karena alasan keamanan,” jelas Brasto.
Brasto menambahkan, setelah kapal pengangkut LPG berhasil sandar pada 16 Maret, pemulihan distribusi secara berangsur dilakukan.
Salah satunya, dengan menambah jam operasional penyaluran hingga penambahan stok di tingkat agen dan pangkalan berdasarkan proyeksi kenaikan konsumsi dan pemantauan konsumsi beberapa pekan terakhir.
“Ada beberapa wilayah di Jawa Tengah di pekan lalu mengalami hambatan penyaluran karena akses jalan yang terkena banjir. Sehingga kami prioritaskan penambahan stoknya. Untuk Kota/Kabupaten lainnya yang tidak ada penambahan, karena stoknya dirasa cukup melihat dari realisasi harian yang tidak ada kenaikan konsumsi yang cukup berarti,”
terang Brasto.
Brasto juga menjelaskan bahwa indikator kecukupan stok LPG 3 Kg yaitu dari ketersediaan stok di Lembaga Penyalur Resmi LPG Pertamina, yakni agen dan pangkalan di kota tersebut.
Sesuai surat Direktur Jenderal Migas No. T-190/MG.05/DJM/2023 tanggal 8 Januari 2023 perihal Kewajiban Penyediaan dan Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg, pangkalan diwajibkan mendistribusikan minimal 80 persen LPG subsidi langsung kepada konsumen akhir mulai 1 Maret 2023.
Sedangkan sebelumnya, peruntukan konsumen akhir yaitu minimal 70 persen.
Perubahan komposisi tersebut untuk memastikan distribusi LPG 3 Kg lebih banyak dijual di Pangkalan LPG 3 Kg untuk konsumen akhir.
"Adapun sejatinya LPG 3 Kg adalah untuk rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. Untuk rumah tangga menengah ke atas dan usaha di atas level mikro, kami mengimbau menggunakan LPG nonsubsidi,"
pungkas Brasto.