Pertamina target alat pencatat penyaluran BBM bisa terpasang tahun ini
Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan saat ini sedang dilakukan pemetaan SPBU untuk dipasangi alat pencatat penyaluran BBM yang terintegrasi dengan teknologi informasi. Pemasangan alat pencatat penyaluran BBM di SPBU akan dilakukan bertahap.
Pemasangan alat pencatat penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pada keran penyaluran (nozzle) dari dispenser di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ke kendaraan, ditargetkan dapat dilakukan tahun ini. Pemasangan alat pencatat penyaluran BBM tersebut bertujuan untuk menghitung detail subsidi BBM yang dikeluarkan.
Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan saat ini sedang dilakukan pemetaan SPBU untuk dipasangi alat pencatat penyaluran BBM yang terintegrasi dengan teknologi informasi. "Mapping SPBU, masih system beda-beda. Mana yang paling siap kita jalankan dulu," kata Nicke, di Jakarta, Kamis (17/5).
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
Nicke melanjutkan, pemasangan alat pencatat penyaluran BBM di SPBU akan dilakukan bertahap. Dia pun menargetkan tahun ini sudah ada SPBU yang menggunakan alat pencatat penyaluran BBM tersebut.
"Bertahap, tahun ini diharap sudah ada. Akan dipilih wilayah yang bisa cepat. Harap 2018 sudah ada wilayah yang terapkan," ujarnya.
Menurut Nicke, pemasangan alat pencatat penyaluran BBM akan menggunakan dana Pertamina, saat ini besarannya sedang dihitung. Dengan terpasangnya alat pencatat tersebut, maka perhitungan konsumsi BBM akan lebih akurat.
"Akurasi dari volume yang disalurkan jadi kurang akurat, dengan IT tiap nozzle akan lebih akurat dan bisa real time," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa mengatakan, pencatatan penyaluran BBM bersubsidi akan dibuat detail. Caranya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang terhubung dengan BPH Migas dan Kementerian Keuangan.
Alat tersebut akan dipasang setiap nozzle penyalur BBM bersubsidi. Hal ini sesuai dengan kesepakatan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
"Di setiap nozzle Pertamina ada pemasangan alat IT sehingga bisa terkonek ke BPH Migas, ke Kementerian Keuangan," kata Fanshurullah.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Pertamina sebar SPBU 'portabel' di sepanjang jalur mudik Jateng
Per Mei 2018, Pertamina bangun 4 lembaga penyalur BBM satu harga
Pertamina siapkan 200 petugas bermotor amankan pasokan BBM di jalan tol
Strategi Pertamina jamin ketersediaan Premium di Pulau Jawa
H-7 Lebaran seluruh SPBU di Indonesia sudah kembali jual Premium
Jumlah SPBU tak lagi jual Premium di Jawa, Madura dan Bali naik dua kali lipat
2019, Pertamina target transaksi non tunai di SPBU capai 12 persen