Pertamina yakin penjualan Bright Gas terus meningkat
"Bright gas tumbuh sangat menarik dan tiap bulan naik terus."
Hingga semester I 2016, PT Pertamina telah menjual Bright Gas dalam bentuk tabung 5,5 kilogram. Adapun penjualan dalam kaleng 220 gram mencapai sebanyak 5.489 metrik ton (MT).
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, penjualan Bright Gas terus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari semakin menurunnya pengguna tabung gas 3 kilogram.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Siapa yang mendorong kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas? Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra juga mendorong adanya kolaborasi antara SKK Migas dan BPH Migas dalam menjalankan program yang memberi dampak positif bagi masyarakat.
"Bright gas tumbuh sangat menarik dan tiap bulan naik terus dan semester 2 ini akan meningkat lebih tinggi," katanya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/8).
Peningkatan tersebut juga didukung oleh bertambahnya jumlah investor yang bersedia memproduksi tabung Bright Gas ke Pertamina.
"Di awal penjualan memang ada kendala soal pabrik yang memproduksi tabung 5,5 kilogram. Namun sekarang tawaran sudah banyak, sehingga 1 juta tabung pada September ini bisa datang," tuturnya.
Dia memerkirakan konsumsi elpiji melon akan berkurang sebanyak 600 ribu tabung. Dengan demikian, Pertamina bisa menghemat anggaran subsidi sebesar Rp 3 miliar.
"Jadi rata-rata harga elpiji kan fluktuatif, namun subsidi elpiji per kilogram sekarang kira-kira Rp 5 ribu."
(mdk/yud)