PGN bangun pipa gas Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 45 km
"Jaringan pipa ini di desain dapat mengalirkan gas hingga 200 juta kaki kubik per hari," ujar Dio.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) tengah menyelesaikan pembangunan pipa gas Muara Karang-Muara Bekasi. Pembangunan pipa gas bumi Muara Karang-Muara Bekasi ini akan semakin meningkatkan pemanfaatan atau penggunaan gas bumi nasional, mulai dari rumah tangga, usaha kecil, hotel, restoran, industri hingga pembangkit listrik.
"Panjang pipa gas bumi Muara Karang - Muara Bekasi sekitar 45 km," ujar Direktur PGN Dilo Seno Widagdo di Jakarta, Selasa (26/4).
-
Bagaimana BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa Pertamina Patra Niaga menambah stok di SPBU dan agen LPG? Di seluruh lembaga penyalur baik SPBU dan Agen LPG, stok juga ditambah 2-3 hari dari normal untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat.
-
Mengapa BPH Migas melakukan pengecekan pipa transmisi gas di Batam? BPH Migas turun langsung untuk memastikan kondisi pipa transmisi dalam kondisi baik dan andal.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga membangun tanki BBM dan LPG di Indonesia Timur? Apalagi kita tahu, Indonesia ini negara kepulauan dengan salah satu pola distribusi energi tersulit di dunia, jadi dengan adanya storage di lokasi-lokasi Indonesia Timur ini akan sangat berdampak terhadap ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan kelancaran pembangunan Terminal LPG di Bima dan Kupang? Langkah ini merupakan lanjutan dari kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dengan Kejaksaan dalam memastikan kelancaran Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) pada tahun 2020 lalu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengatakan, Pertamina Patra Niaga saat ini mengenban tugas dan amanah menjaga ketahanan dan menyalurkan energi diseluruh negeri, salah satunya lewat hadirnya terminal LPG di wilayah Indonesia Timur.
Jaringan pipa gas bumi ini akan melalui daerah sekitar Muara Karang, Penjaringan, Koja, Kali Baru di Jakarta, hingga masuk ke wilayah Babelan dan Muara Bekasi di Bekasi.
"Jaringan pipa ini di desain dapat mengalirkan gas hingga 200 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)," kata dia.
Dalam perluasan jaringan pipa gas bumi ini, PGN juga aktif melakukan kegiatan kepedulian sosial dan lingkungan di sekitar proyek Muara Karang- Muara Bekasi.
"Pada Senin kemarin (25/4) kami kembali memberikan bantuan berupa peralatan kantor seperti komputer, AC (pendingin udara) dan lainnya, untuk 6 kantor desa dan 2 kantor kecamatan yang terlewati jalur pemasangan pipa gas di Kecamatan Tarumajaya dan Babelan," tegas Dilo.
Dia menambahkan, PGN semakin agresif dalam membangun infrastruktur gas bumi untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan penyerapan produksi gas bumi nasional untuk kepentingan domestik. Hingga saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan lebih dari 7.000 km pipa gas bumi.
"Panjang pipa gas bumi PGN itu setara dengan 76 persen pipa gas bumi nasional," kata Dilo.
Dengan pipa gas bumi yang telah dibangun tersebut, PGN dapat menyalurkan gas bumi mencapai 1.591 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Dari penyaluran gas bumi PGN kepada pelanggan tersebut, menciptakan penghematan bagi nasional sebesar Rp 88,03 triliun per tahun.
"PGN akan terus membangun infrastruktur gas bumi, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan produksi gas bumi nasional," kata Dilo.
Dari pipa gas sepanjang lebih dari 7.000 km ini, PGN memasok gas bumi yang hemat dan ramah lingkungan ke lebih dari 107.690 rumah tangga, 1.857 usaha kecil, mal, restoran, hotel, rumah sakit, serta 1.529 industri skala besar dan pembangkit listrik. Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.
Dilo menargetkan mulai tahun ini hingga 2019 akan menambah infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih 1.680 km. Proyek pipa tersebut tersebar di berbagai daerah, di antaranya adalah proyek pipa transmisi open access Duri-Dumai-Medan, pipa transmisi open access Muara Bekasi-Semarang, pipa distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping, dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting dan daerah baru lainnya.
"Tambahan pipa gas bumi lebih dari 1.680 km tersebut dibangun dengan investasi PGN sendiri tanpa mengandalkan APBN," pungkas dia.
Baca juga:
Keberadaan FSRU Lampung bakal kurangi ekspor LNG
Harga minyak murah, Total EP masih mikir ikut kelola Blok Mahakam
Pertamina disayangkan tak jadi raja di negeri sendiri
Perusahaan energi ternama Italia tanam modal Rp 26 triliun di RI
Holding BUMN energi bisa dorong harga gas murah
ESDM: Holding BUMN energi genjot pembangunan infrastruktur gas