PLN hapus proyek kabel bawah laut di proyek 35.000 MW
Alasannya, pembangunan pipa transmisi tersebut tidak terlalu ekonomis.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basri berencana untuk menghapus pembangunan kabel bawah laut searah atau High Voltage Direct Current (HVDC) dari proyek 35.000 MW. Alasannya, pembangunan pipa transmisi tersebut tidak terlalu ekonomis.
"HVDC ini adalah pertimbangan keekonomian. Terus yang kedua masalah teknis, dalam arti kata hari ini Sumatera masih sangat membutuhkan daya listik yang besar. Jawa sudah masuk 23.000 MW dalam RUPTL. Ketiga, pengkajian perencanaan yang sudah terlampau lama harus dilakukan," ujar dia di Gedung PLN, Jakarta, Senin (30/5).
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
Sofyan menjelaskan RUPTN masih harus dikaji. Saat ini, kata dia, kondisi kelistrikan Sumatera belum terintegrasi dan masih adanya pemadaman di beberapa daerah.
"Bagaimana kalau listrik dibawa ke Jawa? Apa tidak marah orang Sumatera? Nah, pengkajian-pengkajian ini harus mendalam, karena waktu yang sudah terlampau lama berbeda. 10 tahun itu luar biasa perubahannya," jelas dia.
Sofyan mengatakan sebaiknya dana pembangunan HVDC digunakan untuk pembangunan transmisi intergrasi Sumatera.
Pembatalan proyek ini tidak akan mempengaruhi pembangunan PLTU Sumatera 8,9 dan 10. Ketiga PLTU tersebut bisa tetap dibangun dan listriknya bisa digunakan seluruhnya untuk wilayah Sumatera.
"Tanpa HVDC kan bisa jalan. Memangnya tidak bisa jalan? Kalau untuk di Sumatera bisa jalan tidak?," pungkas dia.
Baca juga:
PLN Jakarta gandeng polisi tindak penyelewangan listrik
Menteri Sudirman kirim Dirjen cek perkembangan krisis listrik Nias
Muara Teweh masih krisis listrik, pemadaman bergilir diperpanjang
Meski APR Energy setop pasok, Nias dipastikan tetap surplus listrik
PLN tak bayar utang, APR Energy tutup permanen PLTD di Nias
Ini jawaban PLN disebut tak bayar utang ke pemilik PLTD di Nias
Terungkap, PLN tak bayar utang ke pemilik PLTD di Nias