Presiden Jokowi Disarankan Gabungkan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman mengatakan, digabungnya dua kementerian tersebut akan berdampak positif bagi dunia usaha. Salah satunya terkait sinkronisasi kebijakan yang dikeluarkan.
Ekonom, Faisal Basri meminta presiden Joko Widodo untuk kembali menggabungkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan sebagai satu lembaga. Hal ini untuk mendukung iklim usaha dan perekonomian Indonesia.
"Saya kok melihat, seolah-olah ada tembok tebal antara kemenperin dan Kemendag. Barangkali sudah saatnya digabung kembali," kata dia dalam diskusi, di Jakarta, Rabu (17/7).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Setelah disatukan, dia berharap kementerian tersebut tidak dipimpin oleh tokoh dari partai politik, melainkan dari akademisi "Siapapun yang memimpin jangan dari partai lah. Sekali-sekali dipegang akademisi lah. Kalau saya boleh sebut nama Chatib Basri paling cocok lah," ujar dia.
Senada dengan Faisal Basri, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman mengatakan, digabungnya dua kementerian tersebut akan berdampak positif bagi dunia usaha. Salah satunya terkait sinkronisasi kebijakan yang dikeluarkan.
"Saya setuju, itu akan mensinkronkan kegiatan industri dan perdagangan. Karena kadang-kadang kebijakan tidak bisa ditentukan arahnya. Jangan sampai ke kanan kiri. Ada hal-hal yang satu kanan satu kiri," ungkapnya.
Meskipun demikian, dia enggan membeberkan sosok apa yang dia nilai layak memimpin Kementerian tersebut nanti. "Kalau itu saya yang penting kebijakan presiden bisa dilaksanakan oleh Menteri siapapun, politik yang bagus ada, pengusaha jelek juga ada. Kalau pengusaha bisa bagus, silakan. Akademisi silakan, tapi dia harus sinkron hulu hilir atas bawah sana. Kalau sendiri-sendiri yang satu ini yang satu beda. Tidak akan selesai-selesai," tandasnya.