Presiden Jokowi: Kemiskinan di Desa Menurun, Gini Rasio Tak Bisa Lompat Turun
Jokowi mengatakan, perlu proses dan waktu untuk menurunkan ketimpangan, angka kemiskinan. Diakuinya, selama empat tahun pemerintahannya, gini rasio tidak bisa turun drastis.
Presiden Joko Widodo memaparkan capaian-capaian kinerja bidang ekonomi selama empat tahun pemerintahannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Salah satu yang dibahas adalah kemiskinan dan ketimpangan antara kaya dan miskin (gini rasio).
Jokowi mengatakan, perlu proses dan waktu untuk menurunkan ketimpangan, angka kemiskinan. Diakuinya, selama empat tahun pemerintahannya, gini rasio tidak bisa turun drastis.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Kita ingin juga menurunkan ketimpangan, kemiskinan. Dan empat tahun ini gini rasio turun dari 0,41 jadi 0,38. Memang tidak bisa langsung melompat," katanya saat bicara dalam acara ulang tahun MetroTV yang ke-16 di Jakarta, Senin malam. Seperti dilansir Antara.
Jokowi juga menjelaskan, angka kemiskinan dari 11,2 persen menjadi 9,8 persen atau menjadi 1 digit juga bukan perkara mudah. Untuk menekan angka kemiskinan, pemerintahan Jokowi mengandalkan program keluarga harapan, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dana desa yang sampai saat ini sudah digelontorkan Rp 187 triliun.
Strategi lain yang digunakan untuk menekan angka kemiskinan adalah membangun infrastruktur kecil di desa-desa. Seperti jalan, jembatan, irigasi, embung, PAUD, posyandu, BUMDes. Semuanya dibangun dari dana desa. Menurut Jokowi, strategi ini cukup berhasil.
"Alhamdulillah angka kemiskinan di desa kelihatan turunnya," ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyebut pemberdayaan ekonomi kecil terus dilakukan, di mana Kredit Usaha rakyat (KUR) sebelumnya 22 hingga 23 persen telah disubsidi bunganya 7 persen sehingga bisa dinikmati UMKM.
Mantan Wali Kota Solo ini tak menampik, ada yang belum selesai dilakukan pemerintahannya selama empat tahun terakhir. Menurutnya, tahapan besar kedua adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Apalagi Indonesia punya kekuatan 260 juta penduduk.
"Ini kekuatan, potensi, kita harus menjamin tumbuh kembang anak sejak di kandungan, program stunting kita dari 37 jadi 30 persen, ini juga perlu waktu untuk menurunkan itu," jelasnya.
Jokowi menambahkan, pembangunan SDM dengan pemberian Kartu Indonesia Pintar sudah diberikan kurang lebih kepada 19 juta pelajar dari keluarga prasejahtera. "Ke depan, revitalisasi pendidikan vokasi, vocational training kita perkuat dan perbanyak sehingga benar-benar pembangunan SDM benar-benar kelihatan," tutup Jokowi.
Baca juga:
Dari 8 Juta Penduduk Sumsel, 1 Juta Di antaranya Miskin
Kemensos: Program PKH Dapat Perangi Kemiskinan Selama SDM Pelaksana Jaga Komitmen
Walikota Makassar Dukung Program Revitalisasi Kawasan Kumuh
Potret Kemiskinan di RI, Nenek & Kakek di Karawang Ini Hidup di Gubuk Reyot
'Tantangan Era Reformasi Menghapus Kemiskinan, KKN & Melawan Kebodohan'
Mensos Yakin Akhir 2019 Angka Kemiskinan Turun di Bawah 9,5 Persen