Presiden Jokowi targetkan tol ruas Solo-Sragen selesai akhir 2016
Presiden melakukan blusukan melobi warga bebaskan lahan tol Solo-Kertosono.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri Kabinet Kerja melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Sabtu (25/7). Dalam kesempatan ini, Presiden meninjau progress pembangunan jalan tol Solo–Kertosono.
Saat meninjau pembangunan jalan tol Solo–Kertosono, di KM35, di Desa/Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sragen, Presiden Jokowi mengatakan, dia sedang melakukan negosiasi agar realisasi pembangunan jalan tol itu lebih cepat dari yang direncanakan.
"Tujuan saya datang ke sini ingin memastikan laporan yang saya terima sama dengan yang di lapangan," tegas Presiden Jokowi.
Presiden yakin dengan tersambungnya semua ruas, maka ongkos transportasi akan menjadi lebih murah, biaya logistik murah sehingga harga barang juga dapat lebih murah. "Ongkos transportasi dan logistik kita lebih tinggi 2,5 persen dari negara tetangga," ujar Jokowi.
Presiden menargetkan pembangunan tol trans-Jawa ruas Solo-Sragen selesai pada Desember 2016, sedangkan saat ini proses pembebasan lahan sudah beres. Diharapkan, Lebaran tahun depan, yang ruas jalan tol Solo-Sragen dapat selesai.
Menurut Jokowi, jalan tol ruas Solo-Sragen terlebih dulu, sedangkan land clearing sudah 100 persen selesai. Sedangkan Sragen-Ngawi masih ditawar Desember 2016. Untuk ruas Sragen-Ngawi juga 100 persen pembebasan lahan sudah rampung.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam laporannya mengatakan, secara keseluruhan permasalahan lahan tidak menjadi penghalang pengerjaan tol tersebut.
Ia menjelaskannya, di Kartosuro – Karanganyar sepanjang 10,4 Km tanah sudah 94 persen bebas, Karanganyar – Sragen sepanjang 13,7 Km sudah 91 persen bebas, Sragen – Ngawi 54,5 Km sudah 88 persen bebas, Ngawi – Madiun 19,6 Km sudah 84 persen bebas, Madiun – Caruban 8,5 Km sudah 69 persen bebas dan Caruban – Nganjuk 35,6 Km sudah 63 persen bebas.
Sebagai informasi, jalan tol sepanjang mencapai 180 Km tersebut dibagi menjadi tiga paket pekerjaan. Paket pertama adalah ruas Solo-Kartosuro sekitar 20,9 Km di Solo – Ngawi yang menjadi tanggung jawab Pemerintah dan dibiayai dari APBN murni.
Paket kedua adalah ruas Nganjuk – Kertosono sepanjang 39,10 Km di Ngawi – Kertosono yang juga menjadi tanggung jawab Pemerintah yang didanai oleh pinjaman dari China sepanjang 37,4 Km. Sisanya 1,70 Km di danai APBN Murni. Paket ketiga adalah ruas di Sragen – Nganjuk yang dilakukan oleh investor.